"Dasar jalang!"
Tamparan keras mendarat di pipi mulus milik Salsha yang berasal dari Aldi, pacarnya. Salsha yang sedari tadi duduk santai diteras rumahnya seketika terkejut mendapat tamparan itu.
Salsha menatap Aldi dengan tatapan penuh tanda tanya. "Kamu kenapa nampar aku? Salah aku apa sama kamu?"
Kilatan amarah jelas terlihat dari kedua bola mata Aldi. Aldi berdecih dan menatap Salsha jijik. "Lo nggak sadar sama apa yang lo lakuin. Dasar jalang!"
Salsha bangkit dari duduknya dan masuk kedalam rumah. Salsha mengusap pipinya yang terasa nyeri karna tamparan Aldi. "Maksud kamu apa?"
"Udah berapa kali gue bilang jangan ngomong sama cowok manapun. Gue udah sering peringatin lo. Tapi ternyata lo nggak pernah dengerin omongan gue!" Aldi menyusul Salsha dan menarik tangan gadis itu dengan kasar. "Jangan bikin gue makin kasar sama lo, Sal!"
Salsha meringis merasakan sakit di tangannya. Salsha menatap Aldi dengan mata berkaca-kaca. "Kamu kasar banget."
"Gue gini karena lo juga! Kalo lo nggak kecentilan sama Iqbaal, gue nggak akan seperti ini!" bentak Aldi.
"Aku nggak ada ngapa-ngapain sama kak Iqbaal. Kak Iqbaal cuma minta di ajarin bikin puisi. Apa itu salah?"
Salsha sungguh tak habis pikir dengan sikap pacarnya, Aldi. Lelaki itu sering marah dan menyiksanya seperti ini. Hanya karena kesalahan kecil yang Salsha lakukan, Aldi bisa saja memukulnya atau menampar pipinya.
"Salah! Karena gue nggak suka lo dekat-dekat sama cowok manapun!"
Aldi sepertinya sudah kalap, membayangkan bagaimana cerianya wajah Salsha saat berbicara dengan Iqbaal membuatnya emosi. Aldi tak suka ada lelaki lain yang membuat Salsha bahagia. Aldi melepaskan cengkaramannya di tangan Salsha dan beralih menarik rambut gadis itu dengan kasar.
Salsha meringis kesakitan. "Sakit, Ald."
"Ini belum seberapa di banding sama penghiatan yang lo buat sama gue," cibir Aldi tajam.
"Le..pas..in, Ald," rintih Salsha kesakitan.
Aldi menyunggingkan senyum liciknya dan mendorong Salsha kedepan. Salsha jatuh kelantai dan kepalanya membentur ujung kursi.
Salsha mengeluarkan airmatanya karna tak mampu menahan sakit yang ia rasakan. Masalah sepele yang ia lakukan selalu berdampak menyakiti fisiknya seperti ini.
Salsha mengepalkan tangannya dan menghembuskan nafas kasarnya. Dengan keberanian yang sedikit, Salsha mendongak ke atas dan menatap mata Aldi dengan tajam.
"Aku mau putus!" putus Salsha akhirnya. Sudah cukup apa yang ia rasakan selama ini.
"Putus?" beo Aldi.
"Aku udah capek ngehadapin sikap kamu yang selalu kasar sama aku. Aku di kekang, nggak dibolehin kemanapun dan sama siapapun. Aku kayak di penjara dirumah aku sendiri. Aku capek, Ald. Dan sekarang aku mau putus!" bentak Salsha meluapkan semua yang ia pendam selama ini.
"Bukan cuma fisik aku yang luka, tapi batin aku juga ikut tersiksa karena kamu!"
Seketika kilatan amarah di wajah Aldi berganti dengan kekhawatiran. Keringat dingin membasahi wajah Aldi. Ada ketakutan yang besar saat Salsha meminta putus darinya.
"Gue nggak mau putus," kata Aldi resah. "Lo nggak serius minta putus 'kan?"
Salsha menggeleng. "Aku serius. Mulai saat ini kita udah nggak ada hubungan apapun lagi."
Aldi jongkok dan mensejajarkan tubuhnya dengan Salsha. Aldi mengusap wajah Salsha yang ia tampar tadi dengan lembut. "Gue salah, gue minta maaf Sal. Tapi jangan putusin gue kayak gini. Gue sayang sama lo."
Aldi gelisah di tempatnya. Rasa takut kehilangan Salsha begitu mendominasi hatinya. "Jangan minta putus."
Salsha terdiam, merasa aneh dengan perubahan sikap Aldi yang tiba-tiba. Baru saja Aldi emosi dan menyakiti fisiknya tapi sekarang, lelaki itu berubah menjadi lembut.
Aldi membawa Salsha untuk duduk di sofa dan ia duduk di sampingnya. Aldi mengusap kepala Salsha. "Gue sayang sama lo, Sal. Gue nggak mau putus."
"Tapi aku mau putus, aku udah nggak tahan sama sikap kamu."
"Aku tadi nampar kamu, pasti sakit ya?" tanya Aldi sembari mengusap pipi Salsha yang ia tampar tadi. "Apalagi yang sakit? Tangan kamu, ya?" Aldi beralih ke tangan Salsha dan mengusapnya lagi.
"Aku janji nggak akan ngasarin kamu lagi. Aku minta maaf, tapi kamu jangan minta putus, ya."
Salsha tak habis pikir dengan sikap yang Aldi miliki. Untuk sejenak Salsha terenyuh dengan sikap lembut lelaki itu. Tetapi keputusannya sudah bulat, ia ingin putus dengan Aldi dan mengakhiri semua kesakitan yang ia rasakan selama ini.
Salsha menepis tangan Aldi dari tangannya dan menatap lelaki itu nyalang. "Nggak usah sok lembut. Apapun yang kamu lakuin sekarang, nggak akan merubah keputusan aku buat tetap putus sama kamu!"
Aldi menatap Salsha sedih, matanya berkaca-kaca. Namun hanya sebentar, detik selanjutnya wajah sedih lelaki itu berubah seperti sedia kala. Menyeramkan. Aldi menampilkan senyum jahatnya dan tertawa terbahak-bahak, seolah-olah Salsha sedang mempertontonkan adegan yang lucu.
Salsha mengernyitkan keningnya bingung lagi. "Kamu kenapa ketawa?"
Aldi berusaha menghentikan tawanya dan mendekatkan wajahnya kedepan wajah Salsha. Senyum devil ia tunjukkan. "Lo nggak bisa putus dari gue, Salsha."
Aldi mengusap pipi Salsha lembut kemudian beralih mencengkram pipi gadis itu. "Lo nggak bisa putus dan nggak bisa lepas dari gue Salsha. Karena gue pegang rahasia terbesar lo!"
Salsha berusaha melepaskan cengkraman tangan Aldi dipipinya dan menatap mata lelaki itu dengan nyalang. Sama sekali tak ada ketakutan dalam dirinya.
"Kalo lo tetap ngotot minta putus, gue bakal sebarin rahasia lo itu. Dan kalo itu terjadi, artinya lo harus siap-siap di keluarin dari sekolah dan dipandang jijik sama semua orang!" ancam Aldi. Suaranya lembut namun terdengar menyeramkan ditelinga Salsha.
Aldi berdiri dari duduknya dan menikmati ketakutan di wajah gadisnya itu. Aldi tertawa dalam hati. Tak ada yang bisa menjauhkannya dari Salsha lagi. Dan selamanya gadis itu akan menjadi miliknya.
****
Yuhuuu, prolognya udah di pubhliss. Semoga kalian suka sama Hurt New Version ini. Ceritanya ini sebelas duabelas sama Hurt, jadi bisa di pastikan kalian bakalan emosi dan greget bacanyaa')
Ini masih prolognya belum sampe ke inti cerita. Dan isi prolog ini bakal ada di part-part selanjutnyaa.
Satu kata buat Aldi?
Me : sayko!Kalo kalian suka sama cerita ini pliss, vote, komen and share cerita ini biar makin banyak yang baca dan aku makin semangat ngelanjutinnya.
And the last, i hope you like it, gess 💜🍂
Sampai jumpa di part 1 nyaa ~
KAMU SEDANG MEMBACA
HURTED LOVE
FanfictionHURT New Version "Kok lo mau sih pacaran sama Salsha. Kayak nggak ada cewek lain aja." "Kalo bukan gue siapa lagi yang mau sama dia. Kasihan, ntar dia nggak laku!" Kalimat-kalimat hujatan seperti itu sering kali Salsha dengar dari pasangannya, Al...