Hari ini hari pertama Hazel masuk sekolah setelah libur seusai ujian kenaikan kelas. Gadis cantik itu sudah lengkap dengan seragam sekolahnya dan langsung keluar dari kamarnya menuju lantai bawah untuk sarapan.
Hazel menghela nafas sudah menjadi kebiasaannya di pagi hari tidak ada sambutan hangat dari orang tuanya, semua sudah berubah semenjak ia berumur 8 tahun. Sekarang ia hanya tinggal sendiri di temani pembantu rumahtangga dan juga supir, Hazel masih punya oma dan opanya tapi mereka tinggal di london.
Setelah sarapan Hazel langsung pergi menuju mobilnya. Ia sudah berada dalam mobilnya dan langsung menyalakan mobilnya melesat pergi menuju sekolah. Setelah sampai disekolahnya Hazel langsung turun dari mobilnya tidak lupa mengunci mobilnya sebelum beranjak ke kelas.
Kak Hazel tambah cantik aja
Wah itu yang namanya kak Hazel
Gilaa kak hazel cantik bangett
Hazel cantik banget
Gue gak nyangka satu sekolah sama bidadari
Cantik banget sih
Begitulah semua pujian yang sudah menjadi kebiasaan bagi Hazel, tidak dipungkiri walaupun ia sangat terkenal dengan pribadi yang dingin tapi tetap saja memiliki banyak penggemar.
"HAZEL"
Langkahnya terhenti ketika mendengar ada yang meneriaki namanya, dan berbalik melihat siapa yang memanggilnya saat tahu siapa orangnya. Hazel melayangkan tatapan tajam nya pada dua gadis yang sudah berada di hadapannya.
"Brisik" ucap Hazel singkat, berbalik dan melanjutkan jalannya.
"Ish, kok Hazel gak mencair sih" decak Rani sahabat Hazel.
"Apaan sih, ya kali dia mencair" timpal Ghea
"Lo sih, lemot" ejek Rani dan langsung berlari menyusul Hazel.
"Kok gue di tinggalin sih," Ghea langsung menyusul kedua sahabatnya itu.
°°°
Bel istirahat baru saja berbunyi guru yang sedang mengajar sudah mengakhiri pelajaran.
"Zel, kantin yuk" ajak Rani
"Males" jawabnya singkat.
"Gak asik, ayo dong ke kantin. Ya,ya" Rani memohon dengan puppy eyes nya.
Hazel menghela nafas dan langsung beranjak, Rani tersenyum menang ia sudah mengetahui salah satu kelemahan Hazel.
Mereka bertiga berjalan beriringan menuju kantin, setelah sampai Hazel mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut kantin. Ini yang ia tidak suka pergi ke kantin, berisik dan berdesak-desakan.
"Zel, cari tempat duduk yuk. Rani lagi pesen makanan" ucap Ghea,
"Pojok" ucap Hazel singkat, setelahnya langsung berjalan ke tempat yang ia sebut tadi.
Hazel terkejut saat tiba-tiba ada yang mendorongnya dan hampir saja jatuh ke lantai namun ada yang sigap menahannya. Saat mendongak mata coklatnya bertemu dengan mata tajam bak elang milik orang yang masih merangkul pinggangnya beberapa detik tatapan mereka terkunci sampai sadar dan langsung melepaskan rangkulan mereka karena suara siul serta godaan dari teman-teman mereka.
"Ciee, Si bos baru masuk kantin udah dapet cewek cantik" goda Kevin
Alres menatap tajam ke arah Kevin membuat sang empuh berhenti menggoda dan memilih diam.
"Rasain, makanya mulutnya lemes banget" ledek Raga.
Hazel langsung meninggalkan kantin dengan wajah datarnya, entah kenapa menatap mata tajam itu serasa familiar dan juga membuat jantungnya berdetak lebih cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAZEL
Teen FictionHazelia queenza Edward, gadis cantik yang menjadi idaman para lelaki. Gadis dingin dan cuek apalagi pada lelaki, itu semua karena masa lalunya. Di umurnya 6 tahun Mama dan Papanya bercerai dan 2 tahun kemudian mamanya sakit keras dan meninggalkan du...