Bab 1 : Prolog

10 2 2
                                    

Cerita ini diikutkan dalam WWC2020 #WWC2020 #Wattpadindo

Hi, Aku Mika. Mika Yoana. Kelas 11 SMA. Aku mengalami kecelakaan saat kelas 10 yang menyebabkan Aku kehilangan penglihatan atau ya bisa dibilang buta. Tapi, kata dokter jika ada pendonornya. Aku masih mempunyai harapan bisa melihat dunia lagi.

Aku tetap bersekolah disekolahku yang biasanya, bisa dibilang Aku murid pintar. Aku masih bisa memahami sedikit demi sedikit materi yang diajarkan oleh guru. Untungnya pihak sekolah memberi dukungan atas kemauanku yang tetap ingin bersekolah disini. Saat ujian, pasti ada orang yang membacakan soalku, terkadang Mama atau Bibiku.

Orangtua ku sudah tidak terlalu memperdulikan tentang nilaiku yang harus bagus. Sekarang mereka hanya ingin Aku untuk terus berjuang untuk menjalani hidup seperti biasanya, walaupun sudah tidak dalam kondisi biasanya.

Ayahku bekerja sebagai seorang wiraswasta, dia jarang berada dirumah. Biasanya pun, Aku tidak bertemu dengannya dalam seminggu. Sementara, Mamaku hanya seorang Ibu rumah tangga, sebenarnya dia seorang wartawan. Namun, memutuskan untuk berhenti untuk memberi perhatian lebih padaku.

Aku punya seorang sahabat, Lynn. Aku dan Lynn sudah bersahabat sejak kami berdua berumur 4 tahun. Bertemu pertama kali sejak Lynn baru pindah rumah didekat rumahku.
Lynn dan Aku sudah seperti saudara tentunya dan dia seperti mengemban perannya sebagai Kakak kepadaku. Dia lebih dewasa, lebih peka, sangat peduli terhadap sekitar. Dia juga cantik, pintar, dan sabar. Tipe cewek populer disekolahku. Oiya, Aku selalu satu sekolah dengan Lynn sejak dulu, dan sekarang pun Aku sekelas dengannya. Namun, sayangnya dia terlalu peduli untuk menjagaku disekolah sampai cowok-cowok pun kadang merasa malas untuk mendekatinya karena selalu ada Aku. Aku tentu kadang merasa bersalah dan tidak jarang menyuruh Lynn membiarkan Aku sendiri saja. Tapi, dia tetap keras kepala untuk terus berada disampingku. She's a really good friend, and i love her so much :)

Letak sekolahku tidak jauh dari rumah, cukup dengan berjalan kaki 20 menit saja sudah sampai. Berangkat jam 6.45 pagi, menghirup udara segar. I felt so alive. Seakan-akan gambaran pagi itu sangat indah dikepalaku. Embun didaun, ranting pohon yang terkena sedikit hembusan angin, tidak terlalu banyak kendaraan yang berlalu lalang. Rasanya sangat tenang.

-

"Mika, sarapan!!" teriak Mamaku yang baru saja selesai memasak sarapan.

"Hm, nasi goreng?" tebakku.

"100 point for you my love" jawab Mama sambil tersenyum.

Aku tersenyum membalas senyuman Mama, ntah kenapa. Meskipun Aku tidak bisa melihatnya, Aku bisa merasakan dan selalu bisa merasakan senyuman manis perempuan yang paling Aku sayang didunia ini.

"Selamat pagi, Tante" ucap Lynn sambil santai masuk kedalam rumahku. Memang biasanya seperti itu, Lynn tidak perlu mengetuk atau salam dia hanya cukup masuk seperti rumahnya sendiri.

"Lynn, sudah sarapan?" tanya Mamaku.

"Sudah, Tante" jawab Lynn sambil tersenyum. 

Setelah menghabiskan sarapanku, Aku dan Lynn berangkat ke sekolah. Masih terlalu pagi, jadi kami berjalan santai. Tidak terburu-buru.

"Mika, katanya bakal ada murid baru lho!!" ucap Lynn sambil tersenyum.

"Oke" jawabku.

"Cowok, terus bakal pindah ke kelas kita, jadinya Joni ga duduk sendirian lagi, haha!" lanjut Lynn.

"Bagus dong, Joni ga kesepian banget"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love UnseeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang