Tenn

1.3K 120 132
                                    

✔Bacalah disaat kalian memiliki waktu senggang.

"Terinspirasi dari alunan nada klasik Canon in D karya Pachelbel"

Selamat membaca.

Hope you like it.

.

.

.

Apa yang dapat penikmat musik rasakan ketika mendengar alunan nada yang selalu berulang?

Rentettan nada sederhana yang begitu tenang ketika dibiarkan menggema untuk menyuarakan jiwa seorang insan, mengetuk hati dengan permainan emosional.

Sebuah rangkaian tersirat yang terkadang lebih dalam dari sebuah kata dan lebih membekas dari kenangan sekalipun.

Canon in D.

Nada yang mampu membius pendengarnya merasakan dua emosi berbeda, didasari oleh bagaimana cara suatu insan menerimanya dan menganalisanya melalui hati.

Satu musik klasik yang akan mengantarkan pembaca melihat dua sudut pandang dengan alunan nada yang sama.

Menceritakan kisah dua insan berbeda takdir hidup namun berada di alur yang sama.

Tentang sebuah kesempatan untuk bisa menghabiskan waktu bersama.

Selagi.. detik di sekitar mereka masih berjalan.

.

.

.

Until Whenever

by

nshawol566

.

.

.

"Otsukaresama" Pria di depan kami menepuk tangan riang,  setelah kami berhasil menyelesaikan syuting musik video terbaru kami tanpa hambatan. Leader grupku membungkukkan badan sebagai hormatnya untuk segala sutradara dan staff lakukan untuk kami.

Aku merasakan seseorang menepuk pundakku,  menolehkan kepalaku kearahnya yang menunjuk sisi lain studio. Ah..  Ternyata kembaranku menggunakan studio ini setelah aku.

Dari kejauhan aku melihat leader grupku dengan leadernya saling menyapa satu sama lain,  bercengkrama dan memuji kinerja masing-masing.

Aku melangkah kedepan, berniat untuk mendekati saudaraku,  ia terlihat cerah dan bersemangat.  Bibirku melengkung keatas. Sepertinya ia sangat menimati waktu dengan membernya,  aku menghela nafas dalam bersamaan dengan langkahku yang terhenti.  Managerku memanggil grup kami, mengharuskan kami segera keluar studio. Selalu saja seperti ini, selama bertahun-tahun tidak ada yang berubah.  Akan ada yang mengganggu reuni kecil kami.

Aku menolehkan kepalaku,  begitu merasakan seseorang menatapku dengan lekat, terkekeh melihat paras manisnya yang kini bibir mungilnya tengah menggerutu karena aku mengurunkan niatku untuk menghampirinya.  Aku mengangkat tangan dengan ponsel digenggamanku, memberitahu jika telah mengirimkan sebuah pesan padanya.

Ia menganggukkan kepala cepat dan tersenyum lebar.

Aku membalas dengan senyuman yang sama.  Sungguh..

Until Whenever✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang