Angkuh-6

17 2 0
                                    

Air mata Misel menetes deras dengan mata yang masih tertutup rapat,isakan tangis Misel perlahan terdengar.

"Bukan salah Misel ma hisk hisk"ucap Misel sambil terus menurunkan air matanya.

"Ayah tolong Misel yah,Misel nggk tau kenapa ini terjadi hisk hisk hiskk".

"Ayah ayah ayahhhh hisk hisk hisk ayah".

Suara Misel membesar semakin lama dan tanpa Misel ketahui kalau Garry ada di hadapannya sekarang.

Garry menatap sendu wajah Misel yang terus menerus mengeluarkan raut takut,gelisah secara bergantian bahkan isakan dan suara permintaan tolong terus menerus keluar.

"Sel bangun sel!"ucap Garry sambil mengusap kening Misel dengan lembut.

"Ayah, abang tolong Misel hisk hisk"ucap Misel berhasil membuat Garry merasakan sakit hati yang sama seperti Misel.

Garry tahu Misel sakit hati dengan semua kejadian ini bahkan kata maaf tak bisa membuat Misel jauh dari rasa itu,rasa itu seperti bumbu yang sudah sangat melekat di hatinya.

"AYAH!!! MISEL MAU SAMA AYAH!! AYAH!!!"teriak Misel bahkan Garry terkejut dan terus cepat membangunkan Misel.

"sel bangun sel!"ucap Garry khawatir akan keadaan Misel.

"AYAH!! TOLONG!!"teriak Misel di susul dengan isakan tak tertahankan dan setelah itu Misel bangun tetapi ia masih melanjutkan tangisannya.

Ia terkejut dan takut secara bersamaan,nafas Misel memburu membuat Garry terus menerus mengelus keningnya.

Saat sadar ada orang lain di kamarnya Misel pun langsung bangun sambil menghapus sisa air matanya.

"Ngapain lu disini?! Nggk ada sopan santun sama sekali!! Pergi!!"usir Misel dengan nada tinggi.

Misel tidak mau rahasia nya di ketahui orang.
"Gua minta maaf udah main nyelonong masuk,gua kesini karna gua ngerasa lu lagi nggk baik-baik aja" ucap Garry memang seperti itu aslinya.

Misel menggelengkan kepalanya tanda tak percaya dengan yang di katakan Garry.

"Sekarang lu bisa liat kan kalo gua baik-baik aja?sekarang lu bisa pergi"ucap Misel sambil menunjuk pintu kamarnya.

Tatapan sakit Misel masih bisa di lihat oleh Garry dan Garry pun langsung memeluk Misel sedangkan Misel ia terkejut bukan main,sosok Garry yang benci padanya sekarang menjadi sok perduli.

"Lepas!"ucap Misel tetapi tak di turuti oleh Garry.

"Maaf"gumam Garry.

Misel tak mengerti kenapa Garry mengucapkan kata maaf kepadanya padahal dia tak ada salah hari ini.

"Lu kenapa sih? Tadi apa yang lu denger ha?"tanya Misel sambil menjauhkan tubuhnya dari Garry.

Pelukan hangat itu terlepas saat tubuh Misel yang menjauh dari nya.

"Lu selalu nyebut ayah lu dan abang lu bahkan lu minta tolong ke mereka dan satu lagi, mama Fara kenapa? Lu buat salah sampe mama Fara nggk mau maafin lu? Atau gimana?"tanya Garry sambil terus menatap mata penuh luka itu.

Astaga Garry! Kenapa lu baru sadar sekarang batin Garry meraung.

"Lupain semuanya dan jangan pernah lu sebut nama itu di hadapan gua!"ucap Misel lalu meninggalkan Garry di kamarnya.

Misel ingin mandi karena ia sudah gerah sekali dengan tatapan Garry seperti meminta tanggung jawab atas apa yang dia dengar.

"Kenapa bisa muncul lagi sih? Ayo lah,gua cape"gumam Misel.

Bayangan-bayangan mama nya yang marah sampai memukuli nya,ayah nya yang tersenyum untuk terakhir kalinya bahkan bayangan abang nya yang mengelus sayang kepala Misel.

Elusan mereka,senyuman mereka terganti oleh pukulan keras dan lontaran kata-kata kasar yang di lakukan oleh mama nya sendiri.

"Dasar anak nggk tahu diri!! Saya nyesel pernah lahirin kamu!! Kamu pembawa sial!! Kelahiran kamu adalah kematian buat anak dan suami saya anjing!!"teriak Fara sambil terus memukuli Misel dengan tongkat baseball.

"Mama maafin Misel ma,auhkkk ampun ma hisk hisk,sakit ma ampun hisk hisk auhhk ,ampun maa"ucap Misel sambil berusaha menggapai kaki Fara tetapi saat sudah dapat kaki Fara wajah Misel ditengang dengan begitu kerasnya dengan sepatu high heels milik Fara.

Misel ingat sekali dengan kejadian itu bahkan Misel ingat saat tangannya di masukkan kedalam air panas padahal tangannya masih sakit karena sehabis di injak dengan sepatunya sampai mengeluarkan darah.

Misel tidak sekolah karena ia takut akan temannya yang mengasihaninya bahkan ia lebih takit jika luka hatinya terbuka dan terlihat oleh orang-orang.

Misel keluar dengan seragam yang memang sudah ia gantung di kamar mandi agar langsung pakai jika sudah mandi.

Saat ia menoleh kearah kasur sudah tidak ada Garry disana dan ia pun segera menutup semua lukanya dengan bedak-bedak yang anti air,setelah itu ia segera berjalan kearah dapur untuk masak nasi goreng seafood.

Saat sedang sibuk masak ia tak sengaja lihat cermin yang ada di dapur dan melihat sosok Garry yang sedang bermain handphone ,ternyata lelaki itu tidak pergi juga.

Misel menyibukkan diri kembali dan tanpa Misel ketahui jika Garry memfoto nya lalu ia segera mengatakan sesuatu yang berhasil membuat Misel kesal bukan main.

"Sekalian gua satu tapi jangan pakai udang"ucap Garry.

"Enak aja,nggk! Bikin sendiri sana!"ucap Misel sinis.

"Kalo gua bisa mah gua bikin sendiri Sel"ucap Garry sambil membuka game online kesukaannya.

"Ishhh!! Gua goreng juga lu lama-lama"ucap Misel berhasil membuat Garry tertawa.

Beberapa menit masakan Misel sudah matang dan mereka pun memakannya dengan lahap,setelah makan Misel mencuci piring nya dan piring Garry .

"Wiessttt udah siap nih jadi istri gua"ucap Garry berhasil membuat Misel ingin melempar piring kepadanya.

"berisik lu"ucap Misel sambil menaruh piring itu dan mengelap tangannya dengan lap yang sudah disediakan disana.

"Ayo gua anter"ucap Garry berhasil membuat Misel menoleh dengan wajah tanda tanya.

"Hah? Nggk salah denger kan gua?"tanya Misel.

Garry memutar bola matanya malas dengan pertanyaan Misel.

"udah cepet"ucap Garry.

Misel pun segera memakai sepatunya dan mengambil tasnya.

"Itung-itung hemat bensin lah"gumam Misel yang dapat didengar Garry.

"Bilang aja nggk mampu"celetuk Garry membuat Misel naik pitam.

"JADI NGGK?!"tanya Misel dengan nada tinggi.

Garry menutup kupingnya karena sakit mendengar teriakkan Misel.

"Jadi,ayo! Lama lu"ucap Garry mendahului.

Akhirnya mereka berangkat bersama walau di setiap perjalanan ada saja perdebatan diantara mereka.

"Nanti gua jemput"ucap Garry saat mereka sudah sampai di depan sekolah Misel.

"HMM"dehem Misel kesal.

"Ham hem ham hem! Gua sentil juga bibir lu"ucap Garry kesal melihat bibir Misel yang seakan mengejeknya.

"Iyaudah sana ihh"ucap Misel.

"Iya iya,gua berangkat byee anak taik"ucap Garry membuat Misel ingin menampar mulut Garry.

"AWAS LU AZ!! GUA TAMPOL JUGA LU!!"teriak Misel berhasil membuat murid sana menoleh dengan tatapan heran.

Misel pun kaget saat mendapat tatapan itu ia segera berjalan cepat kearah ruang kepala sekolah.

AngkuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang