PERTEMUAN TAKDIR

8 1 0
                                    

Aku sedang berada di gedung Graha untuk mengikuti pameran kebudayaan. Sangat berbangga sekali bisa melaju sampai grand final ini. Kami salah satu dari 5 finalis. Pameran ini di tujukan umum, lebih kepada para komunitas yang mempunyai perhatian lebih dalam melestarikan kebudayaan. Keberuntungan bagi ku bersama kelima tim super sekalirgus sahabat terbaik bisa menyampaikan impian kami dan di dengar langsung oleh semua orang dan para pelaku kebudayaan.

Eh, kenalan dulu ya.. namaku Nayara Zeli Syifanazia. Keluarga dan sahabat ku biasa memanggilku Ara. Namun jangan terkecoh dengan namaku, karna rupaku tak secantik namaku.. Eh.. jangan khawatir aku tetap PD dengan perawakanku. Aku yang tinggi, langsing juga yah meski kalau kata mama ku sih lebih ke cungkring serta kulit sawo matangku. Satu-satunya asset yang buat selalu tampil percaya diri adalah hidung mancung ku. Aku menyukai kegiatan sosial, itu juga mungkin yang menyumbang kulitku bertahan di tone sawo matang. Karena banyak kegiatan ku berada di alam terbuka. Never mind! I'm happy..

Ku kembali cek handphone ku untuk mencari keberadaan TIM Ku buka Whatsapp group ku

Yes We can !!

Ara : guys.. sharelok dong.. gw di parkiran nih!

Tiba-tiba ada Panggilan dari lila,

"ra.. lo dmn?"

"Di parkiran nih .. kalian dmn?"

"Langsung masuk aja kita didepan pintu masuk. Tiga puluh menit lagi pembukaan. Dan kita dapat no urut 5 . buruan masuk."

"Oh.. oke gue otw kesana"

Lila menutup teleponnya dan aku pun bergegas menuju lokasi sesuai arahan.

----

Nah itu dia , "araaaa sini" , panggil agha melambaikan tangan padaku.

Ternyata mereka berempat sudah berkumpul. Lila , Arkan , akmal dan Agha sudah standby menunggu. Lalu kami bergegas mencari tempat duduk. Acara pembukaan pun dimulai. Kami mengikuti acara pembukaan yang cukup meriah dengan berbagai penampilan yang kreatif dari pengisi acara. Dan perhatianku tertuju pada pemain piano salah satu band pengisi acara. Sempat ragu dengan penampilan nya, jas casual hitam dan rambut gondrongnya sempat membuatku ragu, tapi Tatapan tajam di balik kacamata itu membuatku jantungku berdetak lebih cepat. Yah.. itu dia..

Hay.. kamu..

Akhirnya..setelah 10 tahun..

Dan aku masih tetap melihatmu dari jauh..


Hay.. teman-teman ini adalah cerita pertamaku. maaf ya.. kalau masih terkesan kaku atau banyak typo bertebaran. jangan lupa vote yaa...


SECRET ADMIRERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang