JM

55.7K 821 14
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aden membuka pintu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aden membuka pintu. Mendapati Naresh sudah berdiri dengan cengiran di depan apartemennya.

"Na.. gue tau lo emang gila. Tapi ini jam 1 dan lo datang ke apart cewe malam-malam gini biar apa sih? Digrebek satpol pp?" gerutu Aden menatap cowok yang sudah menyelonong masuk ke apartemennya.

Naresh dengan santai mendudukkan diri di sofa.

"Gak mau pulang. Capek"

"Lo tuh- hhh" Aden menghela napas pendek. "Yaudah tidur di sofa lo"

"Iya-iyaa. Eh baju gue ada di sini kan?" Naresh menoleh ke arah Aden.

"Ada. Bentar gue ambilin"

Aden mengambilkan sebuah kaos putih dan celana training hitam milik Naresh yang sengaja cowok itu tinggal.

"Nyoh" kata Aden sambil melempar pakaian itu tepat di muka Naresh.

"Gada adab emang lo, Den" sungut Naresh sambil melepas jaket kulit hitamnya.

"Elu yang gada adab, begoo. Datang ke tempat gue kayak gak ada waktu lain" Aden menoyor pelan kepala pemuda itu.

"Hehehe. Makasih Adeen sayang" kata Naresh sambil tersenyum lebar.

"Sayang apaan sat" umpat Aden. "Udah kan? Ngantuk gue. Abis pake kamar mandi pintunya ditutup lagi ya"

Aden berjalan menuju kamarnya. Lalu segera tidur. Melupakan fakta bahwa Naresh tidur di sofa tanpa selimut...

...dan dia yang tidak mengunci pintu kamarnya.

.

"Ngh.." Aden terbangun.

Merasakan ada tangan melingkari perutnya dan hembusan napas seseorang di lehernya. Seperti sedang dipeluk dari belakang.

Aden mengerjap beberapa kali karena matanya enggan terbuka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 31, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

(NC)TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang