BaYu ( wait for me )

wait for me

Namaku Yuna, aku hanya seorang gadis rumahan . Aku memiliki kekasih yang sangat aku cintai, namun dalam hatiku apakah dia mencintai ku seperti aku mencintai dia? Sepertinya iya, tapi masih sepertinya.

Dia bersikap baik kepada ku, tapi dia selalu mengatur ku dalam hal apapun melebihi orang tuaku. Dia melakukannya dengan alasan dia lelaki dan aku perempuan. Dia menganggap lelaki harus ada diatas perempuan, maka dari itu dia selalu mengaturku bahkan melarang aku untuk melakukan hal yang aku inginkan, lagi-lagi dengan alasan Gender, aku perempuan dan dia laki-laki.

Awalnya aku biasa saja menanggapi ini semua, namum lama kelamaan aku merasa tidak bebas dan tidak bisa melakukan pengembangan diri. Aku iri dengan wanita di luar sana, mereka memiliki kekasih yang selalu mendukung hobinya, sedangkan kekasih ku? Dia tidak pernah memberi kesempatan untuk aku berkembang.
Dia tak ingin aku lebih pintar darinya,lebih cerdas darinya , lebih tinggi darinya. Dia selalu menganggap perempuan harus dibawah laki-laki.

Aku selalu berfikir apakah dia benar-benar mencintaiku? Jika iya, kenapa dia selalu melarangku untuk melakukan kegiatan yang aku sukai dan bisa memberi dampak baik untuk ku? Jika tidak mengapa ia memberi ku perhatian, apakah cintanya pada ku berlebihan? atau dia terlalu takut dikalahkan oleh wanita? dengan pemikirannya yang selalu memandang Gender. Entahlah aku tidah tahu betul aku hanya bisa mengira-ngira.

Pernah suatu hari, aku ingin pergi ke pesta ulang tahun teman ku, tapi dia sangat melarang ku. Dia terlihat sangat tidak suka saat aku izin ingin pergi ke pesta teman ku. Jujur aku sangat sedih melihat mukanya yang marah terhadapku. Dia selalu bilang aku harus nurut sama dia, aku ini perempuan harus selalu mengikuti kemauan lelaki. Dalam hati aku berpikir, mengapa dia seperti itu, seakan-akan dia selalu menganggap aku perempuan yang lemah yang tidak boleh melakukan ini itu, apa memang perempuan harus selalu dibawah lelaki? apa benar perempuan harus selalu dianggap remeh dan direndahkan? dia bahkan segan memukul ku jikalau aku tak menuruti apa perintahnya.

Aku ingin berpisah darinya, aku ingin pergi dari kehidupannya,btapi aku terlalu mencintainya. Dia orang yang baik sebenatnya, hanya saja dia selalu memandang wanita dengan sebelah mata.Ingin sekali aku menyadarkan dia bahwa lelaki dan perempuan itu sama,tapi aku selalu gagal. Aku ingin membuktikan pada dia bahwa aku bisa,aku bisa meraih karir ku dengan usaha ku sendiri...tapi apalah daya aku selalu diabaikan olehnya bahkan aku sering mendapat hantaman di tubuhaku saat aku ingin berdebat dengan dia. Jika ditanya perhatian atau tidak...? dia sangat perhatian terhadap ku, dia selalu mengantar ku kemana-mana tapiii dia juga selalu melarang ku saat aku ingin hal yang ku anggap asik dan hal baru bagi ku.

Aku ingin bebas, aku ingin maju, aku ingin menjadi wanita mandiri yang kuat dan tangguh, itu semua hanya angan-angan ku saja, iya hanya angan-angan. Apa karena dia terlalu cinta terhadap ku , makanya dia terlalu posesif terhadap ku? ah sepertinya tidak aku malah merasa dia merendahkan ku, selalu menganggap aku lemah dan tidak bisa apa-apa , aku merasa dia tidak mau dikalahkan oleh ku...dia tidak mau aku menjadi lebih sukses dari nya...ah itu hanya pikiran jelek ku....aku meyakinkan diri ku bahwa dia betul cinta terhadap ku, tapi entah mengapa pikiran buruk ku selalu muncul , aku beranggapan dia tidak tulus dia selalu merendahkan ku dan sering berkata juga berbuat kasar kepada ku. Hati ku selalu merintih kesakitan , mungkin jika hatiku bisa berkata dia akan berteriak bahwa dia sakit, dan mungkin jika hati ku bisa menangis , hati ku akan menangis sekencang-kencangnya dan mengeluarkan banyak air mata. Namun di satu sisi aku sangat mencintainya.

Aku bingung dengan diri ku sendiri , mengapa aku bisa tetap mencintainya meski dia selalu meremahkan ku dan menyakiti ku. Dia kasar tapi dia juga lembut terhadap ku. Sungguh aku bingung dengan keadaan ini. Aku sebenarnya pernah minta putus juga sama dia, tapi dia tidak mau dan kekeh ingin selalu ada dikehidupan ku. Dia ingin selalu menjadi pria yang ada di hati ku, namun aku berusaha untuk menjelaskan maksudku . Waktu itu ingat sekali malam minggu, dia mengajak ku ke tempat makan nasi goreng kesukaan ku dan dia. Aku dalam keadaan kacau waktu itu, aku nurut saja sama dia, aku ikut sama dia.