F i n g e r

3K 294 14
                                    

Warn: A litte lime

Enjoy!

Samu itu menyebalkan! Damn it, sebenarnya siapa yang kakak disini? -M

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Samu itu menyebalkan! Damn it, sebenarnya siapa yang kakak disini? -M.Atsumu


   "Osamu, cepetan! Udah diujung ini!" Teriak Atsumu sambil mengapitkan kedua belah pahanya.

   "Siapa suruh dibangunin nggak bangun-bangun!" Seru Osamu tak mau kalah dari dalam kamar mandi.

   Atsumu kembali menggedor-gedor pintu kamar mandi. Membuat osamu merasa tak nyaman didalamnya. Osemu mendecakkan lidah sebal kemudian buru-buru menyelesaikan mandinya.

   Osamu membuka pintu kamar mandi, Atsumu langsung nyelonong masuk. Tak mempedulikan Osamu yang hampir terpeleset.

   Osamu memasak di dapur. Orang tuanya bekerja diluar kota, ia dan Atsumu tinggal dirumah sendiri. Efek samping hal tersebut adalah rumah mereka kerap kali menjadi seperti kapal pecah berkat si kembar.

   Nampak Atsumu keluar dari kamar dengan seragam yang sudah lengkap disertai dengan tas sekolah yang dia seret, tangannya memegang perut dengan wajah pucat. Osamu menyerngit melihat kelakuan kakak kembarnya.

   "PMS?" Celetuk Osamu.

"Enak aja! Emang aku Cewek—Ugh." Atsumu ingin membantah kalimat Osamu namun perutnya kembali terasa melilit.

   "Salah siapa kemarin minum es sembarangan?" Sewot Osamu saat mendengar rintihan dari Atsumu. Atsumu duduk di meja makan. Kepalanya diletakkan begitu saja di meja, tangannya masih memegang perutnya yang terasa mules.

   Osamu meletakkan sarapan di meja. "Kamu makan dulu."

   Atsumu menurut dan memakan makanannya. Osamu berjalan ke arah kotak PPPK yang berada di ruang tamu. Netranya mencari obat diare, setelah menemukannya Osamu langsung berjalan kembali ke meja makan yang nampak Atsumu tengah makan dalam diam.

   Osamu meletakkan obat diare disamping Atsumu kemudian menarik kursi di depan Atsumu. Osamu dan Atsumu makan dengan tenang. Setelah selesai makan, Atsumu melirik obatnya. Obat tersebut didorong menjauh.

   Osamu menyerngit tak suka pada kembarannya. Atsumu sendiri malah cengengesan, detik selanjutnya matanya membulat sempurna. Obat di dorong masuk ke dalam liang hangatnya oleh jari telunjuk Osamu. Saat sang obat sudah ditelan, jari telunjuk itu masih setia berada di dalam bagian lembab tersebut.

   Perlahan Osamu menggerakkan jari telunjuknya. Atsumu memejamkan matanya, tanpa sadar ia menikmati apa yang dilakukan adiknya. Osamu menyeringai, tentu saja Atsumu tidak melihatnya. Gerakan jari yang tadinya perlahan berubah menjadi liar, bergerak kesana kemari tanpa tempo dan membuat Atsumu kewalahan. Desahan ringan meluncur keluar dari mulutnya, "Engh-- Ahh~!" 

   Merasa tak cukup puas hanya dengan satu jari, Osamu memasukkan kini memasukkan jari tengahnya, mengobrak-abrik mulut Atsumu. Sesekali memainkan lidah Atsumu. Berkat masuknya jari kedua milik Osamu, Atsumu semakin kewalahan dibuatnya, gerakan-gerakan yang dilakukan oleh Osamu juga semakin cepat dan masih tanpa tempo. 

   Osamu menarik jarinya dalam satu sentakan membuat bola mata Atsumu membola lucu. Mulutnya terbuka, salivanya mengalir keluar. Matanya berubah menjadi teduh, lidahnya dijulurkan, wajahnya memerah, air mata sedikitnya berkumpul dipelupuk matanya. 

   "Mencarinya, eh?" Osamu mengangkat telunjuk ke arah wajahnya kemudian menjilatnya. Atsumu sedikit tersentak dengan apa yang dikatakan Osamu, kemudian sadar. Rona merah di pipinya semakin terlihat.

   "Sialan kau, Samu!" Bentaknya. Atsumu menyambar gelas berisi air kemudian menenggaknya sampai tandas, menyambar tasnya kemudian melenggang keluar.

   Osamu memasang wajah datar kemudian mengikuti sang kakak, mereka berangkat ke sekolah dengan senyap. Tidak ada satupun yang membuka suara. 

   Atsumu merutuki sang adik dengan ribuan macam sumpah serapah dalam hati--masih dengan wajah semerah tomat, melupakan sakit perutnya. Sedangkan Osamu sibuk dengan pikirannya. Wajahnya memang datar tanpa mengeluarkan satu ekspresipun namun percayalah, dia sedang frustasi.



Samu kau sialan! Siapa yang mengajarinya seperti itu? -M.Atsumu

Sial, dia nampak menggemaskan tadi, Kenapa aku harus menarik jariku!!? -M.Osamu

Osamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Z.Reayz 

OsaAtsu [Kumpulan FanFiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang