17. Sengatan Mengejutkan

751 134 1
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Percayalah padaku. Kali ini kita akan berhasil. Aku jamin!"

"..."

"Dan tidak ada yang perlu kau khawatirkan."

Namun apa jaminannya bahwa kedua bocah putus harapan itu tidak akan sengsara lagi?

Saat kemudian akhirnya Shotaro pasrah saja dengan apa yang Sungchan lakukan bersama rentenir. Sungchan yang mengiris jempol dan melekatkan darahnya pada sebuah kertas perjanjian bahwa ia setuju. Setuju dengan segala hal yang tertera dalam secarik kertas yang perlahan menghantui keduanya.


 Setuju dengan segala hal yang tertera dalam secarik kertas yang perlahan menghantui keduanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Bulan pertama berhasil mereka lalui dengan baik. Perusahaan tempat mereka mempercayakan uangnya memberinya hasil sesuai dengan harapan. Mereka dengan langkah tenang dapat menuju rumah rentenir itu disertai sumringah.

"Benarkan kataku... ini akan membuat hidup kita jauh lebih baik." senyum cerah terentang di wajah Sungchan yang terkena sorot temaram lampu malam.


" senyum cerah terentang di wajah Sungchan yang terkena sorot temaram lampu malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"[Perusahaan terkenal XXxx company dilaporkan gulung tikar]

"[Diduga seorang karyawan melakukan penggelapan dan kabur setelah membawa seluruh uang perusahaan....gshbdhsbahajns]"

Kata demi kata yang terucap dari pembaca berita televisi terasa seperti setrum. Menyengat keduanya di setiap fakta yang dibawa. Perusahaan, bangkrut, membawa seluruh uang. Bagian mana lagi yang dapat membuat keduanya tidak panik.

Baik Shotaro dan Sungchan sama-sama seperti hilang akal. Keduanya kelabakan tak lama setelahnya. Seperti dua tikus yang berada dijebakan dengan umpan makanan yang sudah habis.



"B*ngsat! Mau diapakan hutang kita yang segunung itu!"

Shotaro mengernyitkan dahi, membuat kerut-kerut dengan jelas, "Apa maksudmu? Hutang kita? Itu hutangmu dengan lintah darat itu, bodoh!"

"Sialan! Tapi kau juga menikmati hasilnya kemarin!"

Dan adu mulut terjadi setelahnya. Saling menyalahkan dan hampir baku hantam. Memakan waktu hingga hampir tiga jam dengan rasa kepala ingin pecah ditambah detak jantung yang emosi dan perut yang mual ingin muntah.


Pasalnya hutang yang melilit masihlah 250juta. Sedang uang yang ada di dompet mereka hanyalah berkisar 250ribu. Dan dilihat dari sudut manapun dengan celah yang bagaimanapun, tidak ada kemungkinan apapun mereka dapat mengembalikan cicilan berikutnya tiga hari lagi.

Ditambah info mengerikan dari bisik tetangga yang pernah mereka dengar, bahwa rentenir tempat mereka terjerat itu sadis dan tidak berperikemanusiaan di balik senyum manis yang terpampang.

"Saat mengundur pembayaran cicilan, maka perutmu akan ditendang oleh 3 orang kekar.

"Apalagi jika terus-terusan, yang kena imbasnya adalah jari. Bisa dipotong dengan belati."

Mampus. Shotaro dan Sungchan rasanya mau mati saja.



Jadi esok harinya saat matahari baru saja menampakkan diri sebagai sosok paling bersinar di jagat raya, Sungchan sudah terjaga dan berlari ke kamar Shotaro.

"Kita pergi dari sini."








Bersambung

Yok kabur yok sama Sungchan dan Shotarooo hehehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yok kabur yok sama Sungchan dan Shotarooo hehehe

THE DAY •sungchan & shotaro• sungtaro✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang