.
.
.
.
.
.
.Semua berjalan berlalu begitu saja. Bahkan kesalahan yang pilih telah bertambah dengan sendirinya. Baekhyun hanya diam mendengara ocehan kyungsoo yang sudah hampir satu jam ia dengar
Kyungsoo mengusap wajahnya kasar. Kyungsoo adalah pemilik batas marah palibg tipis di antara mereka. Jika kyungsoo sudah berceramah, tak akan ada bisa menyela ataupyn menghentikannya. Bahkan suaminya pun hanya mampu diam melihat suami manisnya itu berceloteh tanpa henti. Ia memilih tempat yang aman
Baekhyun pun begitu. Ia memilih diam. Ia tak mungkin membela dirinya yang memang dirinyalah yang salah. Meskipun bukan salahnya seutunya. Namun, baekhyun sangatlah benci dengan pertengkaran,
"Kyungsoo-yaa, kepala ku pusing. Bisakah kau antar aku pulang?"
Kyungsoo menghela nafas pelan. Ia menatap baekhyun dengan wajah datarnya,
"Berhentilah membual. Obat yang ku suntikkan padamu tidak berefek membuat pusing baekhyunaa"
Sedangkan baekhyun malah tersenyum lebar. Siapa yang tidak luluh dengan wajah cantik itu. Meskipun sedikit pucat, tapi kecantikan baekhyun tak pernah pudar. Bahkan kyungsoo dan taeyong pernah berkata jika mereka mau menjadi dominan asal baekhyun yang menjadi submissive mereka
Baekhyun bergidik ngeri mendengar penuturan kedua sahabatnya itu.
"Hehe.. Jangan terus marah soo-yaa, kau nanti aka cepat tua"
"Yaakk.. Aiisshh untung saja aku menyayangimu baek, jika tidak, mungkin kau sudah ku suntik mati sejak dulu"
Baekhyun tertawa mendengar kekesalan kyungsoo yang menurutnya sangat lucu,
"Apa kau akan memberitahunya?"
"Entahlah. Aku tak boleh egois. Aku bisa membesarkannya sendiri. Kami sehat soo-yaa. Dia lebih membutuhkan chanyeol saat ini"
Lagi-lagi kyungsoo tak habis pikir dengan jalan pikiran sahabatnya yang sangat amat baik itu. Kadang kyungsoo memaksa baekhyun bersikap tegas tapi itu semua sia-sia
"Arraseo. Lebih baik kau istirahat. Jaga dia, aku tau kau kuat baek"
"Gomawo dokternim"
Setelah memeluk kyungsoo dan berpamitan, baekhyun sekarang berada di mobilnya untuk menuju rumahnya. Ia akan memberitau keluarganya tentang keadaannya yang sekarang
Pernikahan chanyeol tinggal menghitung hari. Tepatnya lusa. Baekhyun sudah mengemas semua barangnya. Chanyeol yang awalnya memaksa ikut, akhirnya pasrah. Baekhyun mengatakan jika ia akan segera kembali
Tak sampai setengah jam. Baekhyun sudah sampai di rumahnya. Semua sudah berkumpul di ruang keluarga,
"Uncleee baekkiieee..." Teriak nana yang melihat baekhyun berjalan mendekati mereka,
Bocah kecil itu berlari dan langsung melomoat ke gendongan baekhyun. Dengan sigap baekhyun menggedong keponakan tersayangnya itu, dan berjalan mendekat ke semua yang sudah menunggunya
Baekhyun duduk di sofa bersama papa dan daddy serta sehun, sedangkan luhan duduk di kasur lantai yang tadi sedang bermain dengan putra kecilnya
"Nana, sini nak main sama bunda lagi.." Ucap luhan, yang mendapat anggukan dari nana
Anak 5 tahun itu turun dari gendongan baekhyun lalu kembali asik bermain di kasur lantai bersama luhan
Baekhyun menegarkan hatinya. Ia tau ini tidak akan menjadi hal baik untuk mereka saat ini. Melirik wajah sehun yang terlihat sangat datar menatap ke arah lain. Bahkan tak menatap baekhyun sedikit pun,
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt To Happy (Chanbaek)
FanfictionBaekhyun merasa di bohongi selama ini. Ia tak menyangka jika tunangannya memiliki kekasih lain di belakangnya "Jika kau memilihnya, tak apa. Aku ikhlas melepasmu, asal kau harus berjanji tidak akan menyakitinya juga" Byun Baekhyun . . Just short sto...