Lost Memory (6)

276 22 2
                                    

" oyasumi Ango " balas Dazai yang melihat Ango telah tidur.

Dazai pun mengeluarkan sebuah buku dari balik jasnya dan membuka buku itu lalu membacanya. Sesekali menatap wajah Ango yang tengah tidur dengan nyenyak tangannya terulur berniat menyentuh rambut Ango.

Namun Dazai menariknya kembali setelah mendengar suara pintu kembali terbuka, dan menampakan sosok Aoki yang telah kembali dengan kantung plastik berisikan makanan ringan ditangannya.

Aoki pun masuk dan melihat seniornya tidur jadi bingung. " lho Ango senpai sudah tidur ya.. lalu bagaimana dengan makanan yang ia pesan.. apa yang harus kulakukan dengan semua pesanannya..?"

" itu sebenarnya untukmu.. kau tinggal makan saja.. lagipula apa kau mau membangunkan Ango hanya karena masalah ini...?" tanya Dazai pada Aoki mengenai pesanan milik Ango sebelumnya.

Mendengar pernyataan pria membuat Aoki berpikir ulang karena tidak mungkin baginya untuk membangunkan seniornya itu. Apalagi saat dia melihat wajah Ango yang terlihat lelah setelah semua yang ia hadapi tadi pagi. Membuatnya urung dan kembali duduk di sofa yang tidak jauh dari kasur dimana seniornya tengah tidur pulas.

" Ango melakukan hal itu karena dia tau jika kau akan menolak.. jadi makan saja makanan ringan itu untuk membuang waktu disini.." ucap Dazai sambil membaca buku yang selalu ia bawa itu.

Aoki pun akhirnya menatap makanan yang seniornya pesan dan akhirnya ia pun memakan makanan ringan itu. Lalu mengeluarkan game konsol miliknya dan memainkannya sesekali memakan Pocky rasa Matcha yang dia beli. Mereka pun menghabiskan waktu dengan kegiatan masing-masing hingga tidak menyadari hari telah berganti.

Pagi Hari

Aoki pun pamit kepada Dazai karena tugasnya telah selesai dan akan digantikan oleh Murakoso yang akan datang sebentar lagi. Dazai akhirnya mempersilahkan Aoki untuk pergi meninggalkan ruang perawatan Ango untuk kembali pulang ke rumahnya. Dan menunggu Ango masih masih tertidur lelap dan sepertinya akan bangun melihat pergerakan kecil dari kelopak mata Ango.

Dan sesuai dugaan tak lama Ango akhirnya terbangun. " ah kau sudah bangun rupanya Ango.. apa kau masih merasa pusing.. jika iya kau katakan saja padaku.. aku akan memanggilkan Dokter kesini untuk memeriksamu.." ujar Dazai

Ango pun bangun dan bersandar pada pembatas kasur lalu kembali menggunakan kacamata miliknya " tidak perlu aku sudah merasa lebih baik saat ini.. jadi kau tidak perlu memanggil Dokter kesini.."

" apa kau yakin Ango.. wajahmu masih agak pucat pagi ini..." tanya Dazai memastikan keadaan Ango.

" aku yakin kok dan sepertinya.. " Ango melihat jarum infus yang masih setia menancap dipunggung tangan kanannya.

" aku juga sudah tidak membutuhkan benda ini lagi... "

Plak

Dazai memukul tangan kiri Ango dan membuatnya batal mencabut jarum infus miliknya. " apa yang sedang kau lakukan Ango.. apa kau sudah kehilangan akal sehatmu.. kau itu belum sembuh dan masih membutuhkan perawatan disini..?" bentak Dazai saat menghentikan aksi Ango.

" aku khawatir dengan kondisi di Pemerintahan saat ini.. terlebih dengan ketua Taneda jadi aku harus segera keluar dari sini sekarang juga Dazai.. lagipula cairan infusnya juga akan habis.. jadi lebih baik aku lepas saja.." ujar Ango yang kembali akan melepaskan jarum infus ditangannya.

Melihat itu Dazai kembali menahan tangan Ango. " aku tau kekhawatiranmu.. tapi saat ini kau masih dalam kondisi tidak bagus.. lagipula sebentar lagi Sachou dan ketua Taneda akan kemari.. jadi bertahanlah sebentar lagi Ango.. lagipula suster akan datang untuk mengganti cairan infusmu dengan yang baru nanti.."

Bungou Stray Dogs: Lost MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang