+Doppo POV+
Hah~
Bangun pagi.
Meeting.
Lembur.
Terus saja begitu sialan.
Padahal aku baru saja punya anak.
Aku tidak bisa menemani [y/n] terus kalau begadang jaga anak-anak.
Hah, sialan memang!
[Doppo-san masih lama?]
"Iya, maaf ya lagi-lagi aku lembur"
Aku tidak bisa begini terus.
Hah, aku suami dan ayah yang payah.
[Kerja lembur terus...tidakkah kau pernah berpikir tentang anak-anak?]
"Aku memikirkan mereka juga dirimu [y/n], aku lakukan ini untuk kita"
[Untuk kita hm? Bukan untuk dirimu sendiri?]
Ah, dia kesal padaku.
Sudah sepantasnya begitu.
Ini ya yang dimaksud sindron baby blues?
"Aku kerja untuk menghidupi kalian"
[Lalu untuk waktu bersama kita kapan?]
Mood [y/n] jadi tidak stabil.
Kadang senang lalu tiba-tiba dia sedih sendiri atau marah seperti sekarang.
[Kau selalu saja pulang mengeluh, kerja lembur terus, mau saja diperbudak yang lain]
"Aku sendiri tidak mau! Paham?!"
[Kalau begitu tolak! Kau takut apa hah!? Ah, aku lupa kalau kau ini pengecut]
"Kenapa memangnya kalau aku pengecut? Salah? Sifatku begini juga bukan mauku!"
[Kenapa kau malah marah padaku?!]
"Kau yang mulai!"
[Aku? Semua salahmu itu salahku? Terserag kau saja!]
Tut!
Ah, sial! Aku kebawa emosi sekarang!
Sampai aku berkata sekasar itu.
Apa boleh buat, hah.
Pulang nanti aku harus minta maaf.
Iya, harus!
Selama lembusr juga aku tidak pulang langsung kadang.
Aku minum-minum di tempat Hifumi atau bersama orang kantor.
Ah, aku konsultasi ke sensei dulu saja agar lebih tenang aku.
Aku hubungi sensei saja dulu apa masih di rumah sakit atau tidak.
Aku mencari nomornya dan menekan tanda panggil.
Terdengar nada sambung di sana.
[Moshi-moshi, Doppo-kun doushita?]
"Ah, sensei maaf menelpon malak begini. Apa sensei ada di rumah sakit?"
[Iya, kalau mau mampir silakan]
"Ehm, ada hal yang ingin kubicarakan"
[Begitu? Akan kutunggu Doppo-kun]
"Ha'i, arigatou gozaimasu"
Hah, benar-benar masa yang sulit.
Aku harus sabar jangan tersulut emosi, kalau bisa terus menghiburnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You
FanfictionAku tidak akan pernah menyangka hidup bersamamu sebagai keluarga