"Kamu harus bisa lepasin aku, Lilith."
Kupejamkan mataku rapat-rapat. Tuhan, aku benar-benar tak bisa hilangkan dia. Biar saja semua orang mengira aku tak waras, tetapi tolong jangan hilangkan dia.
"Sebentar lagi kamu akan dibawa ke dokter jiwa oleh Ibu kamu, aku tak mau kamu disangka gila oleh semua orang."
Mendongak, kutatap netra hitam pekat milik pemuda di hadapanku ini.
"Jangan pergi, Al," lirihku.
"Tak ada waktu lagi sebelum kamu benar-benar dikira gila ... aku akan segera pergi," ucapnya dengan sebelah tangan yang memegang pundakku. "Jangan pernah coba memanggilku lagi, atau sesuatu yang lebih buruk akan segera terjadi padaku."
Seketika air mataku kembali mengucur deras. Bagaimana bisa aku membiarkan seseorang yang sudah membantuku bangkit harus pergi meninggalkanku yang akan kembali ke dunia nyata.
"Jaga dirimu baik-baik."
꧁•⊹٭𝚙𝚒𝚌𝚔𝚒𝚛𝚎𝚗𝚝٭⊹•꧂
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Just My Imagination
FantasyApakah salah bila aku ingin kamu tetap di sini menemani hingga akhir hidupku? Jelas salah, karena kamu seperti fatamorgana. Seolah ada, namun nyatanya tak ada. Aku sendiri yang membuatmu seolah ada, namun aku juga yang tak bisa menghilangkanmu. . . ...
