9

101 24 6
                                    

Waktu shift kerja Taeyeon berakhir. Ia segera mengganti seragamnya dengan pakaian yang dikenakan tadi pagi saat berangkat.

"Aku pulang dulu ya~" pamitnya terhadap rekan kerjanya yang lain.

"Oke hati-hati Tae~ bunganya juga makasih
ya hehe" sahut Ryujin diiringi tawa renyah.

"Yaa~ bye. Sampai ketemu besok lagi" ujar Taeyeon melambaikan tangan sambil jalan keluar dari toko.

"BUNGA?!" tanya seseorang tiba-tiba yang  entah muncul darimana.

"Kkamjakgiya!" Taeyeon kaget. "Mwoya!!kenapa kau ada disini, sedang apa? hampir saja jantungku keluar gara-garamu" lanjut Taeyeon melayangkan protesan.

"Aku tanya, bunga apa yang teman kerjamu maksud barusan?" tanyanya ulang.

"Bukannya minta maaf malah ribut tanya bunga-bunga" gumam Taeyeon lirih tidak
suka.

"Hey bantet! aku bertanya padamu. Bunga
apa yang dimaksud itu? apakah ada orang
yang memberikanmu bunga?"

"Mworae --" mau ada orang yang memberiku bunga atau tidak, hubungannya denganmu apa? eoh?. Kenapa kau ini malah terkesan seperti orang yang cemburu? apakah kau....." Taeyeon melayangkan pandangan curiga.

"K-k-kau mwo?! a-apa? k-kau berpikir aku menyukaimu? cks! hahaha lucu sekali" Dia berkata diiringi nada yang bergetar seperti orang yang gugup, terpergoki sesuatu.

Sosok itu melanjutkan kembali kalimatnya, "M-menurutmu apa untungnya buatku jika menyukai wanita pendek sepertimu? tidak
ada sama sekali. Bahkan aku juga tak yakin apakah... -ia menatap Taeyeon dari ujung kepala sampai ujung kaki- kau benar-benar bisa dianggap sebagai wanita sesungguhnya?Kurasa orang-orang akan lebih percaya kalau kau ini adalah pria"

Taeyeon tersenyum paksa setelah mendengar perkataan yang orang itu lontarkan, "Ya Kim Doyoung!.. sudah selesaikah kau bicaranya?"

"Eung kkeut. Kenapa?" jawab sosok itu yang ternyata adalah Doyoung, pria yang senang menguras tenaga dan emosinya.

"Kalau begitu sekarang giliranku berbicara. Menurutmu kau siapa, eoh? seenaknya kau mengataiku dan menilaiku seperti itu? kau keluargaku, eoh?! ani! -Taeyeon gelengkan kepala sekilas- kau bukanlah keluargaku,
kau hanya orang yang menyebalkan dan mengganggu layaknya hama!"

"H-hama?!" Doyoung tertegun kaget.

"Eung~ Hama yang harus dimusnahkan supaya tidak mengganggu proses hidup tanaman dan sebagainya" jelas Taeyeon dengan lugas.

"K----"

"Lebih baik kau pergilah kalau cuma ingin menggangguku atau melakukan hal bodoh. Aku sedang tidak mood meladenimu!" usir Taeyeon sebelum Doyoung merangkai kata katanya tadi.

Doyoung menghela nafas pendek, "Oke aku akan pergi tetapi sebelumnya jawab dululah pertanyaanku yang mengenai bunga apa itu dan siapa yang memberikannya?"

"Molla. Aku tidak tahu nama-nama bunga
dan aku tidak tahu siapa yang memberikan bunga-bunga itu. Aku juga tidak menerima bunga-bunga itu setangkaipun. Puas?!"
jelas Taeyeon atas pertanyaan yang bikin Doyoung dari tadi penasaran dan gelisah.

"Memangnya tidak ada nama pengirimnya sama sekali?" Doyoung bertanya karena ia masih belum percaya sepenuhnya.

"Kalaupun benaran ada, tentu sudah aku kembalikan bunga-bunga itu! Jika masih
tidak percaya, kau bisa tanya sendiri sama karyawan lain!" saran Taeyeon.

"Baiklah aku percaya denganmu~"

"Ya sudah sana pergi! aku tidak mau melihat wajah jelekmu disini sekarang" usir Taeyeon lagi diiringi ejekan.

LOOK AT METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang