Prolog

15 1 0
                                    

~~~~~

"Akhh, aduh! Apa-apaan ini, menjijikkan!" seorang laki-laki terjatuh di atas genangan berwarna hitam dan berbau amis.

"Kau itu! Sudah ku bilang untuk tidak berteriak ya!" seorang perempuan menarik telinganya cukup keras.

"Akhh akhh iya iya maaf" perempuan itu berhenti menarik telinga laki-laki itu dan melihat sekitar, "kita ada dimana sekarang? Oh kau pasti akan menjawab yang pasti ini masih dunia antara kematian dan kehidupan" ledek laki-laki itu dan berhasil membuat perempuan itu menjitak keras kepala laki-laki itu.

"Kau ini tidak bisa kah serius sedikit?!" geram perempuan itu, "Apa kau ingin ruh kembaran mu itu terus terjebak disini?!"

Laki-laki itu terdiam cukup lama dan membuat perempuan itu makin geram, "Jika bersama mu, aku tidak pernah bisa serius, tapi satu hal yang ingin ku buat serius…hubungan kita" celetuk laki-laki itu dengan tegas.

Mendengar itu si perempuan makin geram bahkan sampai mengerat kan kepalan tangannya, "Kita beda dunia!" teriak perempuan itu.

Grahhhhh.

Mendengar itu si laki-laki hanya tersenyum sinis, "Kau berteriak dan lihat…kau mengundang mereka" ujar laki-laki itu sambil berjalan 5 langkah dari si perempuan dan bersiap dengan mempersiapkan kuda-kudanya, "Kalau sudah begini aku yang harus bekerja membereskan mereka" celetuk laki-laki itu sambil menutup matanya dan membaca doa, "Jika teriakan mu bisa mengundang mereka…artinya kau belum menjadi hantu. Kau hanya arwah yang tidak bisa kembali ke tubuhnya …" laki-laki itu membuka matanya, "Dan aku juga akan berjuang agar kau bisa kembali ke tubuhmu, lalu kita bisa bersama" lanjut laki-laki itu sambil tersenyum, "Jadi kau menerimanya atau tidak?" tanya laki-laki itu sambil mengulurkan tangannya.

Si perempuan menatap tangan laki-laki itu yang terulur, dan 30 detik kemudian Si perempuan menggapai tangan itu, "Kalau begitu, aku akan mencarinya dan kemudian membawamu kembali ke tubuhmu" janji laki-laki itu yang kemudian membuat sebuah simbol dengan tangannya dengan darah yang mengalir dari telapak tangannya.

Perempuan itu hanya menatap laki-laki itu heran, 'Tak ada dusta di nada bicaranya. Tak ada kebohongan di mata nya. Tak ada niat jahat di senyumnya. Tulus…Apa aku pantas?'

~~~~~

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

~~~~~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 13, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Are You Real ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang