Stella Dan Bara

838 6 0
                                    

Gadis itu berjalan dengan pelan menyusuri jalan yang sepi dan gelap saat sudah di ujung jalan gadis itu menoleh kearah kanan melihat sekelompok pria sedang berdebat entah apa yang mereka berdebat kan, tapi sepertinya mereka sedang saling menunjuk satu sama lain.

Stella maharani nama gadis itu sedang kebingungan mencari jalan untuk pulang karena jalan yang biasa ia lewati sedang penuh dengan sekelompok laki-laki Berjaket hitam, jangan salahkan ia yang pulang malam karena sesudah pulang dari kampus iya melakukan pekerjaan seperti biasa menjadi pelayan di sebuah kafe tidak jauh dari tempat kuliahnya.

Tidak ada pilihan lain lagi selain pulang menggunakan jalan yang saat ini berada di depannya. Saat gadis itu mulai melangkahkan kakinya sedikit demi sedikit tepat di belakang sekelompok pemuda itu ia menghentikan langkahnya dan menatap cuma sekelompok pria itu dia berdoa dalam hati semoga sekelompok pria itu tidak melihat ke arahnya tapi harapannya pupus karena ada seorang pemuda yang menatap nya tajam sedaritadi.

"Lo, siapa?" Tanya pemuda itu bingung dan membuat dua orang pria yg berdebat sekaligus teman teman nya yang lain menoleh ke arahnya.

Stella menelan ludah nya gugup karena ketahuan mengendap mengendap di belakang sekelompok pemuda itu ia benar-benar tidak tahu kalau ada yang melihatnya. Stella mencoba santai dan mengangkat sedikit kepalanya untuk melihat sekelompok pemuda itu.

"Aku Stella, numpang lewat ya, permisi." Ucap Stella sambil mengangguk-angguk kepalanya dan berjalan lurus melewati sekelompok pemuda itu.

Stella bernafas lega setelah berhasil melewati sekelompok pemuda itu tetapi harapannya pupus setelah melihat motor besar menghadang jalannya, pengemudi itu turun dari motor dan mematikan mesin motornya sambil membuka helm dan berjalan menuju arah stella.

"Ini dompet lo?" Tanya pengemudi motor tadi, sambil menyerahkan sebuah dompet.

Stella membulatkan matanya saat melihat dompet yang sodor kan oleh pemuda itu.

" Iya benar, ini dompet ku!" Ucap dan langsung mengambil dompet itu.

"Terima kasih ya sudah.." Stella tidak jadi melanjutkan ucapannya karena orang yang diajak bicara sudah tidak ada ditempat.

Stella bergidik ngeri ketika tidak mendapati pemuda tadi ia berfikir bahwa pemuda itu adalah sesosok makhluk gaib.

.
.
.
.

Setelah sampai di rumah Stella membuka pelan-pelan pintu rumahnya, mendapati ibunya sedang menangis di depan televisi.
Iya bergegas menghampiri ibunya.

"Ibu, ibu kenapa?" Tanya stella.

Ibunya tidak menjawab tetapi dia semakin mengeraskan suara tangisnya dan sambil memegang dadanya yang terasa sesak.
Setelah merasa panik saat melihat ibunya  semakin menepuk-nepuk dada. Tiba-tiba saja ibu Stella pingsan.

Istilah terkejut melihat ibunya pingsan dan berlari keluar rumah sambil meminta bantuan pada tetangga. tetapi tidak ada seorangpun yang ada di luar rumah, rumah-rumah tetangga semua sudah tutup, Stella kembali masuk ke dalam rumah sambil menangis melihat keadaan ibunya.

"Ibu, tolong bangun bu... Hiks..."

Setelah berupaya mengangkat tubuh ibunya namun ia tidak bisa. Tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintunya dengan cepat ia membuka pintu.

"Pak tolong pak, tolong bantu saya pak!" Kata stella sambil menangis, saat sudah membuka pintu rumahnya.

Pak tono pria itu yang baru saja mengetuk pintu adalah ketua RT yang ingin melapor keadaan suami dari ibu Stella. Iya terkejut saat melihat keadaan ibunya Stella.

"Stella ibu mu kenapa?" Tanya pak tono yang mengangkat ibu stella.

"Saya juga tidak tau pak... Hiks... Saya baru saja pulang dan melihat ibu menangis, lalu.. saat saya bertanya, ibu tiba tiba pingsan...". Jelas stella sambil sesenggukan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cerita pendek (+18)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang