1

38.3K 2.4K 904
                                    

"Doyoung saja terus!"

Hyunsuk mengerjap kecil saat jihoon sedikit mengeraskan suaranya.

"Jihoon-ah kau kenapa?"
Tanya hyunsuk

Mereka berdua sedang berada di dorm 1 dorm nya hyusnsuk.
Mereka semua sedang berkumpul bersama di ruang tamu di depan TV.

Berencana menginap, terpaksa mereka harus tidur satu kamar berdua. Namun jihoon sedikit jengkel waktu tau hyunsuk milih doyoung sebagai pasangan sekamarnya.

"Kenapa harus doyoung? Aku juga ingin tidur denganmu hyung"

Hyunsuk kaget. Doyoung yang namanya disebut sebut hanya diam. Toh dia tidak masalah mau tidur dengan siapa saja.

Tapi kalau bisa sih sama yedam aja.

"Tapi kau-?"

"Apa? Leader?" tanya jihoon memotong ucapan hyunsuk. Hyunsuk terdiam menunggu apa yang akan jihoon lanjut omongkan

"Justru karena itu, aku dan kau tidak pernah disatukan! Hanya karna gelar itu, padahal aku juga dongsaeng mu"
Ucap jihoon kesal

Hyunsuk jadi diam tidak tau ingin mengatakan apalagi. Anggota yang lain juga mendadak hening kecuali junkyu dan jaehyuk.

Junkyu hanya melirik jihoon sinis dan kembali mengarahkan pandangannya ke televisi yang menyala sambil memakan cemilan yang di belikan oleh jihoon sebelum mereka datang.

Sedangkan jaehyuk cuma nyengir ganteng liat kedua hyung nya itu bertengkar. Eomma dan appa nya ini terlalu mendalami peran pikirnya.

"Ayolah hyungg.. Biarkan aku tidur bersamamu" kini jihoon mengubah nadanya menjadi sedikit merengek dibanding nada ketus seperti tadi.

Doyoung mengangguk, "tak masalah hyung, kau bisa tidur dengan jihoon hyung"

"Aku bisa tidur dengan yedam atau junkyu hyung" lanjutnya

Jihoon melebarkan senyumnya anak yang pintar ucapnya dalam hati.

"Hm baiklah" ucap hyunsuk akhirnya dan jihoon semakin melebarkan senyumnya. Jihoon bergeser mendekati ke arah hyunsuk yang duduk bersamanya di sofa dan mengelus pelan rambutnya.

Hyunsuk jadi deg degan, gimana enggak? Biasanya di depan kamera jihoon terus saja menjahilinya. Mereka juga jarang bertemu karena beda dorm. Dan sekarang? Jihoon begitu lembut

"Eomma kau harus berhati-hati"
Ucap jaehyuk tiba-tiba membuat hyunsuk menoleh dan sedikit mengerutkan dahinya. Iyalah hyunsuk! Siapa lagi yang dipanggil eomma selain dirinya?

"Waee?" tanya hyunsuk mengernyit pada jaehyuk.

Seakan mengerti jihoon melebarkan matanya menatap jaehyuk tajam. Jaehyuk yang merasa di tatap sama jihoon jadi ketawa ngakak sampe bengek.

"Aku rasa appa ingin membuatkan adek lagi untuk jung-"

"YAK JAEHYUK! berhentilah berbicara! Dasar anak dakjal"

Jihoon mengeraskan suaranya saat mengetahui alur apa yang akan di katakan jaehyuk tadi. Siapa lagi yang dipanggil appa kalau bukan jihoon?

Jaehyuk ketawa makin ngakak sampe yang tadinya ngga bisa rol depan jadi bisa.

Junkyu ikutan ngakak karna tau maksud jaehyuk. Bedanya junkyu ketawa sambil nabok nabok jeongwoo. Jeongwoo ganteng jadi jeongwoo cuma diem, mana punggung dia berat lagi ditidurin sama haruto.

Hyunsuk cuma diam. Wajahnya memerah merona. Dia tidak sebodoh itu untuk paham apa yang dikatakan jaehyuk tadi.

Yoshi sama yedam cuma geleng-geleng, bingung sama jalan pikir jaehyuk.

Asahi? Diam, datar, ngga bergerak, mati. Gg

Doyoung yang memang otaknya sedikit lemot kaya jalannya bekicot cuma diam sambil coba mencerna dan memahami situasi.

Junghwan cuma planga plongo ga ngerti.

"Kenapa sih hyung?"tanya mashiho yang sedari tadi hanya diam.

"Eomma sama appa mau buat ad-"

"Gausah di dengar, cio tidur saja kalau sudah ngantuk"
Potong hyunsuk cepat sebelum jaehyuk anak dakjal itu melanjutkan ucapannya.

Jaehyuk jadi ngakak lagi waktu liat wajah hyunsuk merah.

"Buatkan adek? Untuk jung? Untuk junghwan? Eomma sama appa mau buat adik untuk junghwan?"
Tanya junghwan sedikit melebarkan matanya setelah beberapa lama diam hanya untuk memahaminya.


Anggota yang lain jadi terkejut, bahkan jaehyuk sama junkyu juga berhenti ketawa.

Hyunsuk udah ngebulatin matanya lebar lebar sedangkan jihoon cuma natap mereka semua biasa aja, hari udah malam tapi jihoon malah banjir keringat.

Sebenarnya gaada niat mau gitu sih, tapi udah dituduh gitu, yaudah sekalian aja dibuat beneran gaada salahnya juga dicoba. Suruh siapa mancing mancing


"Emang bisa? Gimana caranya?"
Tanya junghwan pelan saat tak ada yang menggubrisnya

"Beli di pasar loak" asahi yang sedari tadi diam angkat bicara ngelawak

"Bisa dong! Gausah dengerin asahi"
Sahut junkyu

"Yak junkyu!-" ucapan hyunsuk terhenti, junghwan melebarkan senyumnya menatap hyunsuk sama jihoon

Hyunsuk natap junghwan was was sedangkan jihoon bergerak gelisah di sofa yang didukinya.

"Eomma.." panggil junghwan

"Heum?" jawab hyunsuk singkat, serius ini dia deg degan parah takut junghwan minta yang iya iya

"Serius bisa? Kalau iya buatin junghwan lima adek yaa? Ya ya ya?"

Kan bener. Hyunsuk melebarkan matanya

"Hyung gwenchana?" tanya jaehyuk menahan tawa nya melihat jihoon yang berkeringat parah.

"Diam kau anak dakjal"

"Berarti hyung appa dakjal" ucap jeongwoo

Jihoon memutar bola matanya malas. Anak anaknya memang diwarisi sifat dakjal.

Jihoon berdiri menarik tangan hyunsuk, "ayo kekamar hyung, aku sudah tidak tahan"

"M-mau apa?" tanya hyunsuk terbata saat sudah berdiri

"Buat adek yang banyak untuk junghwan kan? Tentu saja, akan kulakukan"
































Tbc.

Gue lanjut kalau rame

Kalau sepi gue unpub

Janlup vomment!

Bye-






°TwoLeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang