Happy Reading❤
"PERGI KALIANNN!!!!PERGIIII" Teriak seorang perempuan dengan seperti biasa, wajah yang memerah dan mata yang sembab. Ia merasa hidup dineraka bukan didunia lagi.
Diluar sana sosok ayah dari perempuan tersebut kualahan melihat anaknya yang depresi berat. Tak punya pilihan lain, ia harus segera melakukan rencana tersebut.
"Huhh!, ku rasa ini waktunya!!" Kata sang kepala keluarga sambil menatap satu persatu orang yang berada dihadapannya ini.
"Kamu dimana sayang. Aku kangen! Kembalilah padaku".
"Kau tak sayang lagi sama aku hm? Hingga memilih pergii".
Racau sosok perempuan tersebut sambil menatap kosong kearah depan.
Semua iba melihat sosok gadis itu menjadi pemurung, terkadang seperti tak ada masalah dan kadang-kadang depresi. Andai waktu bisa diputar kembali. Ah! Sayangnya tidak akan pernah bisa.
-pagi hari
"Pagi ma, pa, abangku sayang" sapa ayra, sosok cewe pemurung terkadang seperti tak ada masalah dan kadang-kadang depresi. Ia mencium pipi abangnya kemudian duduk disampingnya.
"Mau diantar papa?" Tanya Farrel- Papa Ayra, sosok kepala keluarga yang tegas.
Ayra menggeleng"Ayra mau diantar abang aja. Boleh kan bang?" Tanya ayra dengan antusias.
Fikar mengacak rambut adeknya" tentu boleh sayang!" Jawab fikar dengan lembut.
Sesampai disekolahan ayra berlari menuju kelasnnya karena sebentar lagi bel tanda masuk berbunyi. Tak memperdulikan beberapa orang yang ditabraknya hingga ia tak sengaja menjatuhkan beberapa barang yang dibawa oleh seseorang.
Brukk!
"Aishh, sorry ayra engga liat jalan tadi" pinta alea sambil berusaha berdiri.
"Gapapa" kata sosok orang yang baru saja ditabraknya tadi sambil mengulurkan tangan berniat membantu ayra berdiri.
"Ah makasii dan akan ayra ganti laptop kamu yang sudah hancur" kata alea ketika melihat laptop milik seseorang didepannya itu hancur berkeping-keping.
"Jangan dimasalahkan, itu hanya kecil" katanya sambil berlalu.
"Hm gadis itu" gumamnya.
Ayra menatap punggung lelaki itu yang terus mengecil karena jarak yang sudah jauh. Ia seperti melihat sosok yang selama beberapa minggu ini menghilang.
"Seperti mirip dengannya" gumam ayra sambil terus menatapnya dan kemudian menghilang karena ia baru saja menaiki tangga.
"Ah ayra lupa kan. Ini udah bel pasti guru udah ada dikelas" ayra menepuk jidatnya kemudian ia berlali menuju tangga.
Tok tok tokk
Ketukan pintu menghambat proses mengajar didalam kelas. Semua orang didalam sana telah menatap seseorang yang tengah berada dipintu.
"Masuk! Kenapa terlambat dan siapa namamu?" Tanya guru itu. Ah ralat guru baru yang baru masuk.
"Cih dasar, bukan tadi udah tau ayra terlambat dan nama ayra juga" ayra menatap malas guru yang berada beberapa meter dengannya.
"Nama saya ayra dan saya terlambat karena tidak sengaja menabrak seseorang dijalan" jelasnya seperti menyindir orang didepannya ini.
"Hobby? Kekasih?" Tanyanya guru itu tanpa berdosa sama sekali.
"Ih bapak kok tanya-tanya privasi ayra" ketus ayra memajukan bibirnya menambah kesan imutnya.
"Cuma tanya kok, apa salahnya?" Tanya guru itu menantang.
"Ih nyebelin. Iya-iya ini ayra jawab, ayra tidak punya hobby dan kekasih. Bapak puas?" Ketusnya sambil tangannya bersedekap.
"Yaudah silahkan duduk" kata guru itu datar menambah kesan dongkol ayra.
"Gadis menarik. Tunggu aku sayang" Gumamnya sambil terus menatap ayra yang berjalan kearah bangkunya.
______
TBC
Jangan lupa tinggalkan jejak beb!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Teacher
Teen Fiction"EKHMM. Masih saya pantau, belum saya musnahkan," suara albi membuat mereka segera melepaskan pelukan itu dan jangan lupa tatapan elang yang menusuk hati mereka berdua, seolah-oalah sedang menangkap basah kekasihnya berselingkuh. "Kenapa pak? Bukann...