4

94 17 5
                                    

Original By Chanie

Play music lebih seru!



enjoy!



- Memories of Water –

4


Aku menghabiskan dua malam di rumah besar ini sebelum diminta Professor untuk bersiap karena kami akan pergi ke suatu tempat. Aku mulanya berpikir, apakah Professor akan mengantarku pulang ke yayasan? Sebenarnya aku mulai menyukai tempat ini, ah mungkin waktu liburanku sudah berakhir.

Aku sebenarnya agak penasaran, apakah mereka tidak menyukai ceritaku? Sebelum kami berpisah, Jimin dan Taehyung sempat berkomentar kalau ceritaku agak menyeramkan sih. Aku tidak protes, tapi tidak merasa seram juga. Mungkin karena ibuku selalu menceritakan ini sampai aku hapal di luar kepala? Apalagi cerita ini mungkin rekaman yang paling kuingat soal ibuku. Jadi, daripada merasa seram, aku lebih banyak rindu? Aku tidak tahu juga.

Malam usai aku bercerita, mereka tidak banyak bicara. Aku juga tidak banyak ditanya. Hari berikutnya, paman Namjoon tidak kelihatan di mana-mana, tapi aku tidak berani bertanya. Professor Bang memberitahuku rencana perjalanan ini malamnya. Aku berniat mengemasi semua barang-barangku, tapi Professor Bang memintaku membawa dua stel baju saja. Itupun berakhir dibantu Bibi dan Paman yang berseragam sama.

Professor Bang mengajakku sarapan sebelum kami berangkat. Kali ini Paman Namjoon ada di kursinya. Di sebelah beliau, ada seorang Bibi yang berpakaian begitu elegan. Tatapannya juga sangat anggun. Professor mengatakan kalau beliau adalah sepupu dekat Paman Namjoon, Jung Wheein namanya.

"Nama saya Jungkook," jawabku. Aku hampir menyebutnya 'Bi', namun kutahan. Aku takut kalau itu terdengar tidak sopan.

"Hmm, nama yang bagus," ucapnya. Aku tersenyum, berterima kasih untuk pujiannya. Ia tampak menarik senyum. Kelihatannya ramah, meskipun sorot matanya terasa dingin ketika sedang tidak bicara.

"Kamu mirip dengan 'Papamu'." Aku agak terkejut. Papaku? Apa yang dia maksud ibuku? Aku ingin balik bertanya, namun ia sudah lanjut bicara. "Eh, kamu memanggilnya 'papa' atau 'ibu'?" tanyanya.

Aku menjelaskan kalau aku terbiasa memanggilnya ibu karena diajari begitu. Aku tidak menambahkan keherananku kenapa beliau minta dipanggil begitu—bukan Papa seperti male-omega yang lain. Apakah karena ibuku itu male-alpha? Ataukah ada hal lain yang membuat beliau ingin dipanggil begitu? Aku tidak tahu.

Professor Bang kemudian memberitahu kalau Bibi cantik ini akan ikut bersama kami ke suatu tempat. Aku mulanya tidak bisa menebak ke mana, namun professor sempat bertanya soal tetanggaku yang dititipi barang-barang dari ibuku, termasuk akta lahirku malam kemarin. Apa kami akan pergi ke tempat itu?

Professor Bang hanya tersenyum, dan mengusap puncak kepalaku.


- Memories of Water –


Aku sudah lama tidak pergi ke rumah tetanggaku. Semenjak ibuku mengirimku sepenuhnya ke yayasan, aku tidak pernah pulang ke rumahku. Ah, aku tidak tahu apakah itu rumahku atau hanya rumah yang disewa kedua orang tuaku dari tetanggaku. Yang jelas, dulu tempat itu adalah rumahku.

Memories of WaterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang