"Cih! Aku tak sudi mempunyai kekasih merepotkan sepertimu!"
"Kau sudah seperti mayat hidup, Sunoo-ya."
──────────
Hanya kisah seorang Kim Sunoo yang mencintai seorang lelaki tempramen y...
Sunoo POV Aku tahu pada akhirnya semua ini akan terjadi. Saat dimana dirinya meninggalkanku setelah ia mengetahui semuanya. Hal yang sangat sensitif bagiku. Kelemahan yang telah lama ku sembunyikan darinya.
"Haa~" Aku menghela nafas dengan berat. Mencoba menerbangkan rasa gelisahku dalam sekali tiup. Berharap apa yang ku pikirkan kini tak pernah terjadi, dan waktu akan mengembalikan semuanya.
Aku mengintip langit dari tirai jendela yang sedikit ku beri cela. Malam telah larut, dan langit semakin gelap. Tidak ada pencahayaan bintang diluar sana. Hanya lampu jalanan yang menghiasi malam ini.
Aku berjalan tertatih kembali menuju bangsal ku dengan menarik tiang infus disebelah kiri. Dengan perlahan membaringkan diri dan mulai menyamankan tubuhku diatasnya. Di sinilah aku sekarang. Di sebuah ruangan yang pengap dengan bau obat-obatan yang menyengat. Suatu tempat yang—ingin sekali aku membencinya—dimana disinilah kehidupanku di pertaruhkan. Rumah sakit. Tentu saja aku memiliki alasan berada disini. Ya. Aku memiliki penyakit yang—cukup—mematikan. Penyakit yang terjadi karena kelainan genetik pada darah, hingga darah mempunyai kesulitan dalam pembekuan secara normal. Penyakit yang membuatku terlihat sangat lemah terhadap apapun itu, yang membuatku mengalami pendarahan hebat. Oh. Haruskah aku menyalahkan eomma ku karena menyalurkan penyakit bodoh ini padaku? Ku harap tidak, karena—hey! Dia bahkan sudah tenang di alam sana. Tinggal menunggu waktuku untuk menyusulnya. Mungkin sebentar lagi. Ya. Mungkin. Aku memang tak pernah menyalahkan eomma ku. Aku hanya 'sedikit' menyesal karena penyakit ini lah awal dari semuanya. Awal dimana orang yang kucintai meninggalkanku. Dia,, Park Sunghoon. Kekasihku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
