Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
:
Lisa masih terus terisak meskipun sekarang tangannya sedang sibuk mengoleskan obat luka ke wajah dan beberapa bagian tubuh Sehun. Sehun sudah menolak untuk mengobati luka-lukanya yg dianggapnya tak seberapa, tapi gadis cantik itu memaksanya untuk mengobati luka-luka itu.
Setelah keduanya berhasil dilerai, Sehun begitu saja membawa Lisa dan menyuruh Joy untuk membawa Jeffrey, dan Lisa pun hanya bisa menuruti kemauan Sehun karena ia tak ingin kembali memancing emosi pria tinggi itu walaupun Lisa sangat mengkhawatirkan kondisi Jeffrey yg ia tau memiliki lebih banyak luka daripada Sehun
"Please jangan nangis lagi Lice.. aku minta maaf karena ga bisa kontrol emosi" ucap Sehun sambil mengusap wajah Lisa yg basah karena air mata
"Ini juga pengen berenti tapi ga bisa berenti, ini pasti sakit banget ya, lagian kenapa sih pake berantem segala" ucap Lisa sambil memperhatikan luka-luka Sehun
"Kamu lihat, mukaku masih mulus, cuma lecet di pelipis aja, ini luka di tangan ga ada rasanya, cowok berantem sampe memar-memar udah biasa" jawab Sehun santai
"Iya, tapi kan ga perlu berantem sampe jadi tontonan orang gitu"
Sehun nampak menarik nafas panjang
"si Jeffrey harus diajarkan untuk jaga bicaranya dan menghargai perempuan, terlebih pacarnya sendiri" ucap Sehun serius
Lisa memang sempat dibuat terkejut dengan ucapan Jeffrey tadi, tapi ia yakin Jeffrey tak berniat sama sekali untuk tidak menghargainya, ia tau Jeffrey hanya tak bisa mengontrol emosinya karena mendengar ucapan Sehun, Jeffrey selama ini selalu memperlakukannya dengan baik dan menjaganya, yah walaupun terakhir kali mereka nyaris melewati batas tapi laki-laki itu tak pernah sekalipun memaksakan kehendak padanya
"Thanks.." ucap Lisa lirih
Sehun mengernyitkan alis mendengar ucapan gadis itu namun tak berniat untuk bertanya ataupun membahas
diperhatikannya jam yg melingkar di pergelangan tangannya
23.58
"Kamu tau kenapa aku bawa kamu kesini" tanya Sehun yg kini sudah bangkit dan berjalan ke dekat pagar pembatas tebing
Lisa memperhatikan sekitar dan ia baru sadar ia sekarang berada di tebing yg jauh lebih tinggi dari tempatnya sebelumnya. Saat Sehun membawanya tadi, pikirannya seolah kosong ditambah ia yg sibuk menangis.
Tak ada keramaian disekitar tempat ini, namun ia lebih leluasa melihat pemandangan sekitar dan bisa melihat keramaian di kejauhan, benar-benar indah.