106 - 110 (TAMAT)

514 47 6
                                    

Bab 106 - Dia adalah Suamiku 





Postur Yang Jinyan sangat lurus, tanpa jejak penghindaran atau rasa takut. Ketika dia bertemu tatapan Boyan, sudut mulutnya melengkung menjadi senyum dingin.

Kejujurannya membuat Cen Shuang ingin meringkuk. Itu hanya ujian antar pengusaha. Kemenangan Yang Jinyan sudah jelas. Dia tidak menyembunyikan hubungannya dengan Cen Shuang dan bahkan secara halus mengejek Zhuang Hong.

Boyan mengangkat alisnya. “CEO kami tidak dalam kondisi kesehatan yang baik, dan nyonya muda kami sangat mengkhawatirkannya. Dia ingin berbagi bebannya. Apakah Anda iri dengan pasangan yang kuat ini? ”

Dalam hal memprovokasi orang, Boyan lebih unggul. Dia sangat ahli dalam memukul orang yang terluka.

Cen Shuang tidak bisa menahan diri untuk tidak memutar matanya ke arahnya. Sebelum Yang Jinyan bisa menjawab, dia sudah mengambil inisiatif untuk berdiri. Dia mengulurkan tangannya padanya dan berkata, “CEO Yang, halo. Saya istri Zhuang Hong, Cen Shuang. Anda bisa memanggil saya Cen Shuang. ”

Tidak ada yang menyangka Cen Shuang berdiri dengan anggun dan memperkenalkan dirinya dengan begitu tenang. Bahkan Boyan tercengang. Dia tidak bisa menahan senyum penuh arti pada Cen Shuang. Mata Yang Jinyan semakin gelap, karena perkenalan ini merupakan indikasi yang jelas dari sikapnya. Baru saja, ketika dia mengatakan bahwa dia mengenal Cen Shuang, itu menjadi lelucon. Dia memang mengenal Cen Shuang, tapi Cen Shuang tidak berniat untuk mendekatinya.

Tatapannya mendarat di tangan panjangnya yang melayang di antara mereka. Yang Jinyan menatapnya dengan tenang, tetapi dia tidak ingin menahannya untuk waktu yang lama. Dia tahu bahwa Cen Shuang mencoba memutuskan hubungan dengannya. Jika dia bekerja sama dan menjabat tangannya, itu berarti dia dan Cen Shuang hanya bisa menjadi mitra biasa. Yang Jinyan kecewa, tetapi dia tidak menunjukkannya.

Telapak tangannya hangat, dan bibir Cen Shuang membentuk senyuman. “Saya pernah menganggap CEO Yang sebagai semacam kakak laki-laki. Kami belajar bersama selama tujuh sampai delapan tahun. Kami cukup mengenal satu sama lain.”

Tatapan Cen Shuang murni dan jernih, dan nada suaranya dipenuhi dengan keyakinan dan ketenangan.

Yang Jinyan tahu sejak saat ini bahwa mereka berdua hanya bisa menjadi teman biasa.

Selama percakapan mereka, Cen Shuang minum dua atau tiga gelas anggur. Boyan akhirnya menariknya keluar dari hotel.

Boyan akhirnya mengirim Cen Shuang kembali ke kediaman keluarga Zhuang. Lan Yibai dan Zhuang Xinyan sedang menunggu di bawah ketika mereka melihat mobil Boyan kembali. Zhuang Xinyan mau tidak mau memimpin dan bergegas keluar. Dia mengambil Cen Shuang dari lengan Boyan dan membantunya menaiki tangga. Cen Shuang berada di pelukan Zhuang Xinyan seperti anak kecil. Napasnya tenang dan lemah, seolah-olah dia sudah tertidur lelap.

Di kamar tidur, Zhuang Hong duduk di tempat tidur dan melihat laptop di depannya. Dia sedang menonton video dan melihat Cen Shuang di panggung pameran. Cen Shuang berdiri dengan percaya diri di landasan, mendengarkan pujian yang dia dapatkan. Dia mendengarkan dengan sangat serius, dan wajahnya diterangi oleh lampu.

Zhuang Xinyan membantu Cen Shuang masuk ke kamar. Meskipun Cen Shuang telah mencoba untuk mendukung dirinya sendiri, Zhuang Xinyan masih basah oleh keringat. Dia meletakkan Cen Shuang di tempat tidur dan dengan hati-hati menutupinya dengan selimut. Tepat ketika dia hendak duduk di samping tempat tidur, dia mendengar Zhuang Hong berkata, "Pergi."

Zhuang Xinyan mengerutkan kening. Dia mendongak dan melihat ekspresi Zhuang Hong yang sedikit cemberut. Dia menyadari ada sesuatu yang tidak beres. Sebelum Zhuang Hong bisa mengatakan apa-apa, dia bergegas keluar dari ruangan. Di dalam kamar, Zhuang Hong bersandar di kepala tempat tidur dan menyimpan laptopnya. Dia berbalik untuk melihat Cen Shuang, yang berbaring membelakanginya.

Master Hong's Lucky Bride  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang