Cahaya Yang Redup

92 23 1
                                    

Kupu-kupu terbang dengan bebasnya di langit yang cerah. Suara burung berkicau membuat sebuah melodi yang indah. Angin sepoi-sepoi menerbangkan beberapa helaian rambut dua anak yang sedang bercengkrama ria.

Yang satu mempunyai warna mata dan rambut yang sama, yaitu merah. Yang satunya lagi berambut putih dan mempunyai warna mata yang indah berwarna biru laut.

"Kenapa warna rambut dan warna mata kamu berbeda?" Tanya bocah lelaki berambut merah.

Yang ditanya langsung menjawab dengan antusias, dia menjelaskannya dengan penuh ekspresi.

"Kata mama aku, nenek aku punya warna mata yang sama kayak aku! Tapi lebih cantik bola mata punya nenek, lebih indah dali pada bola mata punya aku! Aku jadi bingung, aku anak mama apa anaknya nenek sih?"

Ekspresi gadis kecil itu langsung berubah menjadi ekspresi bingung. Dimata bocah lelaki di sampingnya, wajah gadis itu terlihat sangat lucu.

"Apa yang mau kamu lihat dengan mata indah mu itu?" Tanya Akashi kecil sambil menggerakkan kakinya sesuai irama.

"Eemm apa yak? Aku mikil dulu!"

Akashi kecil hanya tersenyum melihat tingkah lucu gadis kecil di sebelahnya. Akashi kecil menunggu orang di sebelahnya memberinya jawaban sembari membaca buku merah yang berjudul 'How to be Absolute.'

Mata gadis itu tak sengaja membaca judul buku yang di pegang Akashi. Alisnya saling menaut, bibir cherrynya mengkrucut, kedua pipinya mengembung secara tiba-tiba.

"Kamu kenapa? Ekspresi kamu kok kayak hewan panda nahan eek?" Tanya Akashi polos.

"Enak aja! Muka aku gak kayak panda nahan eek! Kata mama aku, aku cewe paling cantik se-dunia tau?!"

"Muka aku jadi aneh gala-gala kamu! Kamu baca buku yang aku gak tau alti judulnya!" Kata gadis itu seraya menunjuk-nunjuk buku yang Akashi pegang.

"Hem buku ini? Kamu gak perlu tau arti judul buku ini. Buku ini untuk orang dewasa, bukan anak kecil kayak kamu!" Seru Akashi sambil melirik buku yang ia pegang.

"Halusnya Akashi gak baca buku itu! Buku itu untuk olang dewasa, Akashi kan masih kecil!"

Akashi kecil hanya memasang wajah datar mendengar semua celotehan yang keluar dari mulut gadis cadel disebelahnya. Tapi hanya Akashi saja yang tahu, bahwa dibalik wajah datarnya tersimpan perasaan hangat jauh di lubuk hatinya.

"Jadi kamu mau mengunjungi tempat apa?" Tanya Akashi penasaran.

"Eem aku mau ke festival kembang api! Tapi ke festival kembang apinya halus sama Akashi!"

"Kenapa sama aku?"

"Soalnya aku suka Akashi!" Jawab gadis itu seraya memamerkan gigi putihnya yang tersusun rapi.

〝【︿】〞

In-focus di matikan, laptop di matikan, dasi di rapihkan, semua yang berada di ruangan itu bersiap untuk keluar. Rapat antara pemegang saham perusahaan baru saja selesai.

Beberapa kali para pemegang saham itu menyapa Akashi dengan ramah, tapi hanya dibalas tatapan tak peduli oleh Akashi. Jika saja Akashi membalas sapaan mereka, mereka akan terus mengganggu Akashi. Membicarakan tentang uang, wanita, dan warisan.

Penjilat, itu yang di pikirkan Akashi.

Selama rapat berlangsung tadi, Akashi terfokus dengan salah satu wanita yang berada di ruang rapat itu. Rambut putihnya di ikat dengan gaya ekor kuda, mata coklatnya yang terus terfokus dengan objek yang di pegangnya, kulit putih yang halus mengundang para lelaki untuk menyentuhnya.

Last Year [Akashi Seijurou] | Kuroko No BasukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang