Tutup pintunya
Mari menabur benih-benih baru
di atas tanah bernama cintaCukup hanya celah-celah
Tidak perlu banyak kata.Kau melewati ku
Kita berpapasan
Menyembunyikan kaku
Mendayung sampanCukup hanya percikan
Tidak perlu banyak tenaga.Yang kutakutkan hanya
gempita yang nyala sesaat
lalu redup selamanya
Mematikan tiap ragaTapi kita sudah terlanjur
merangkai
membentuk malya
yang tak akan layuabadi
selamanya
.
.
.
.
.
6/10
KAMU SEDANG MEMBACA
Merajut menuju akhir
PoetryBenang-benang baru, baru saja ku beli dari toko. Kucoba rajut, bentuknya abstrak, tidak seperti yang kau bayangkan. Tapi cukup untuk merajut sampai akhir.