3

5 3 0
                                    

Sudah 2 minggu Raina masih betah memejamkan matanya. Tak ada satu dokter pun yang dapat memprediksi kapan Raina akan siuman. Kadang kondisi Raina membaik, kadang juga kondisi Raina menurun.

sekarang  agra masih setia menungu raina. "Kenapa sih rai kmu ngorbanin nyawamu buat aku lagi? Bangun rai gak cukup apa tidurnya?" Ucap agra sambil berkali² mengecup tanggan mungil raina sampai akhirnya.

"Aku gak mau liat kamu terluka kayak aku gra" kini Raina mengeluarkan suaranya perlahan

Agra yang sedari tadi sibuk mengecup punggung tangan Raina kini mendongak, matanya berbinar. "Rai... Maafin aku" lirihnya lalu ia memeluk erat Raina, dan mengecup berkali kali kening Raina.

Raina berusaha mengalihkan perhatian agra, jujur ia sangat risih jika terus terussan dicium.

"Ughhh haus" dengan sigap agra mengambil air putih yang sudah disediakan perawat.

Setelah selesai minum, agra langsung memangil dokter agar keadaan nya di periksa lebih lanjut. Arga senang karna peri kecil dia masih bisa kembali.

****

"Gimana dok?"

"Alhamdulillah, saya sangat senang melihat Raina sudah pulih, walaupun masih perlu banyak istirahat. Dan keadaan nya juga kini sudah mulai membaik. Ternyata obat baru yang kemarin saya berikan, bekerja dengan baik." Ujar dokter itu sambil tersenyum tulus

"Saya permisi dulu" lanjutnya

Setelah dokter itu sudah jauh dari ruangan raina, kini Agra yang tak henti hentinya mengecup punggung tangan Raina.

"Lain kali kamu gak usah pura pura bego" ketus Agra

"Emang siapa yang pura pura bego?" Polosnya Raina menjawab,

"Udah tau kamu itu alergi udang, masih aja dimakan. Nyari mati aja"

"Aku tau kamu juga alergi udang"

"Gapapa gra, aku cuma gak mau liat kamu kaya dulu" lanjutnya

Agra hanya terdiam, kini pikirannya sedang bercerita saat kejadian waktu dulu, yang hampir membuat nyawanya melayang.

"Kan bisa dibuang, ra"

"Gak baik tau, jika Tuhan sudah memberikan kita rezeki. Harusnya kita berucap terimakasih. Kapan dewasanya sih kamu?"

"Kalo kamu ud...." Belum saja perkataan Agra terpotong

"Uppp!! Cukup cukup, Reza mana gra?" Sambil menutup mulut Agra dengan satu jari

Agra menyangkal jari itu dan mulai mengelusnya. Raina sudah biasa diperlakukan begini, bahkan Agra sangat manja padanya

"Hello epribadeh" teriak seseorang membuat keduanya mengalihkan perhatian

"Inaaa!!!!!" Yap orang itu adalah Reza, ia segera berlari dan berhambur ke pelukan Raina

Reza sangat kuat memeluk Raina. Bayangin aja Raina yang badannya mungil dipeluk Reza yang badannya berlapis roti sobek.

"Ungh ungh" Raina memukul mukul punggung Reza, supaya terlepas dari pelukan mautnya. Dipeluk membuatnya tak bisa bernafas

"Reza! Heh bego ya lo! Raina sesak nafas tuh" tegas Agra pada Reza sambil menarik kaosnya dari belakang

Reza tertarik ke belakang, dan jatuh tersungkur. Mungkin karena tenaga Agra yang terlalu kuat.

****

Semua sudah kembali seperti biasa, Raina juga sudah bisa masuk sekolah lagi.

Namun ia tidak diperbolehkan menjemput Agra lagi, ia cukup menunggu Agra menjemput.

Itu semua karena Agra tidak mau melihat raina seperti kejadian kemarin kemarin, walaupun itu hanya alergi. Tapi raina sangat lemah jika harus melawan alerginya ini

Ttdd tddd

Terdengar suara klakson mobil, didepan rumah raina. Ia segera bergegas keluar dari rumah, dan menuju mobil tsb

"Udah ayo"

Agra hanya mengangguk.

Dibelakang ada Reza yang sedang sibuk memainkan game Pou. Sedangkan Raina sedang sibuk membaca lembaran lembaran buku, karena semenjak ia koma. Ia banyak sekali tertinggal pelajaran sekolah.

***

Menatap kosong ke arah papan tulis, dan tertera beberapa angka. Dan membiarkan guru yang sedang menjelaskan.

"Bara!"

"Bara!!" Sekali lagi ia teriak pada murid yang dari tadi hanya melamun.

"Bar, Lo dipanggil tuh" ucap teman sebangkunya

"Bara!!!"

Kini seisi kelas tertuju pada bara. Sedangkan bara mencoba untuk tidak mendengarkan celotehan gurunya

"Keluar kamu!!" Bentak guru itu

Bara segera berdiri dari duduknya, dan meninggalkan kelas yang hening. Dengan gaya dinginnya, ia berjalan melewati meja meja depan, yang diisi oleh siswi.

Gile, jalan aja tampannya nambah

Astagem damage nya nambah

Calon suami nakal lagi

Satu langkah lagi bara meninggalkan kelas. Namun ada seorang siswi yang juga berpapasan dengan bara, reflek tubuh mereka berdua sedikit mundur.

Bara menatap wajah siswi itu dengan wajah datar.
"Minggir"

Ia hanya mengangguk lalu bergeser ke sebelah kanan, dan membiarkan bara berjalan dengan angkuhnya keluar kelas.

Ia menatap kepergian bara, mau ke mana dia? Ini masih jam kelas

"Raina... Ayo masuk ngapain disitu?"

Raina segera mengangguk, dan masuk ke dalam kelas.

****

Gadis yang berparas cantik berjalan dengan anggun, ke arah meja kantin yang kosong. Siapa lagi kalo bukan raina?

"Dooorrrr!!!!!" Teriak seseorang untuk menganggetkan Raina dari belakang

"Aduh" pekik nya, dengan tangan yang mengelus ngelus dadanya

"Ihhhh Reza!!!!!"

Yap orang itu Reza. Orang terjail sepanjang masa. Untung ganteng

"Hehehe peace" sambil mengangkat jarinya

"Untung gak jantungan yah!"

Reza hanya cekikikan, dan mengacak gemas rambut Raina.

"Agra mana?"

Reza menggedigkan kedua bahunya tanda tak tahu.

"Tumben gak bareng? Biasanya kemana mana berduaan aja, kayak Upin ipin"

"Kembar seiras itu biasa" Reza menyanyikannya

"Ihhh serius loh aku" bibir Raina dimajukan ke depan. Jika sudah begini, Reza harus pinter pinter ngebujuk

"Aku juga serius kalo kamu seriusin aku" ia mengedipkan sebelah matanya, membuat para siswi disana punya penyakit jantung dadakan

Raina tak menjawabnya sama sekali. Ia membiarkan Agra yang terus terusan berbicara sendiri

Tak sengaja tatapan Raina teroleh ke sosok cogan di ujung bangku kantin bersama gengnya.

Karena merasa diperhatikan ia menoleh ke arah raina. Dengan tatapan dinginnya, membuat hati Raina meleleh.

Kenapa bisa? Hanya dengan ditatap seperti itu? Entahlah akupunnn tak tempe

-
-
-
-
-
-
-
-

Halawwww😌 maapkeun slow up🥺
Semoga menghibur yaa

Jangan lupa tinggalkan jejak🙏🏻
Yang mau masuk GC WATTPAD INDONESIA link di bio ya💓

Cpyrght
Aulia
Irma

DUA SAYAP RAINA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang