2

6 4 1
                                    

"siapa lo?" Tanya agra ketus

"Aku bella, temen sekelasnya Raina" dengan senyuman manisnya

"Ngapain lo disini?"

"Hhehehe gak papa kok gra aku kesini cuma mau ngasih makanan ini" jawab bella dengan menyodorkan kotak bekal yg sendari tadi ia pegang

"Gua gk bu..." belum sempat arga menyelesaikan perkataan nya sudah di potong dulu oleh raina.

"Wihh Bella masak sendiri?" Tanya raina dengan mata berbinar.

"Ehh.. iya rain gue masak sendiri" jawab Bella sambil tersenyum malu.

"Wahh agra pasti suka kok taro aja di situ nanti juga Agra makan" jawab raina untuk meyakin kan bella.

"Yaudah nih, makasih ya rain. Oh ya gra jangan lupa di makan ya. Gue pamit dulu mau ke kelas" sambil melengang pergi

Karna rasa penasarannya raina membuka isi kotak tersebut dan terlihat di sana ada beberapa masakan udang

raina tau betul kalo agra alergi  udang. Karena Raina sendiri juga sama seperti Agra, yang alergi terhadap udang dan kacang kacangan.

Jika dibuang maka, bekal yang di bawa Bella mubazir. Raina bukan orang yang selalu membuang makanan, justru ia sangat menyayangkan makanan yang masih tersisa.

"Nah kok malah ina sih yang makan?" Tanya reza yang dari tadi hanya diam

sedangkan arga dia sedang dalam mode badmood karana raina memotong omonganya tadi, dia paling tidak suka orng baru apa lagi bella.

Setelah selelsai makan raiana pamit ke toilet "emmm za, ar aku ke toilet ya?" Sambil berlari menuju toilet tanpa menghiraukan pertanyaaan reza

"Blom sempet gua tanya mau temenin apa ngak udah nyelonong aja tu anak, kek dikejar polisi tidur aja" jelas reza.

Sedangkan di dalam toilet raina sedang menahan sakit yang luar biasa dadanya sesak dan bahkan bentol² merah sudah mulai timbul diwajah cantiknya, dia tau akan mengalami ini oleh sebab itu dia kesini tidak mau membuat kedua sahabatnya itu khawatir tapi raina salah.

****

"Ina lama banget dah?" Tanya reza berbicara sendiri, karna agra sedang sibuk bermain game online.

Perhatian mereka teralih saat para penghuni kantin mulai berlarian ke arah toilet.

"Etdah ni orang pada lari lari emang ada antrian sembako apa" tanya reza

"Kenapa pada lari ke toilet semu.." blum sempat arga menyalesaikan perkataannya datang seorang siswi yang berlari ke arah reza dan arga.

"Kak raina toilet" hanya tiga kata namun sudah membuat ke dua orang itu mengerti.

Dengan sekuat tenaga arga dan reza berlari menembus kerumunan . Sampai akhirnya " rai? Ina?" Mereka terkejut bukan main karna raina sudah tak sadarkan diri.

"KENAPA YANG LAIN CUMA LIATAN HAH? KALO SAMPEK TERJADI APA² SAMA DIA KALIAN TAU SENDIRI AKIBATNYA!" Dengan amarah yang memuncak arga mengendong raina ala bright stayl.

****

Di rumah sakit merkea menunggu dengan cemas di luar ruang raina . Sampai seorang yang mereka tunggu keluar.

"Gimana keadaan nya dok?" Tanya agra

"maaf apa pasian alergi akan suatu makanan?" Tanya sang dokter dan di balas anggukan oleh mereka .

"sudah saya duga karna pasien mengalami alergi berat yang memyebabkan pasien tidak sadarkan diri, dan saya tidak bisa memprediksi kapan pasien akan siuman" jawaban terakhir membuat reza dan arga menjabak rambutnya frustasi sampai mama agra datang.

"ar gimana raina ar? " tanya nya sambil berusaha menungu jawaban dari sang anak."

"alergi berat bun dan sekarang rain lagi koma" kata² terakhir cukup membuat nya ternyuh.

Sedangkan reza sedang menelefon seseorang "iya gua tunggu" setelah memutuskan sambungan telefonya.

Beberapa menit kemudian datang seorang ank SMA yang sama dengan mereka "ini" sambil menyodorkan kotak makanan yang tadi raina makan.

"Udang? Kacang? Oh gua tau kenpa raina makan ini?" Ucap reza seakan² dia telah memecahkan masalah besar.

Agra yang tidak mengerti hanya mengeryitkan alisnya. "Jadi gini gra raina tau lo alergi sama udang jadi dia gak mau lo makan udang. Tapi karna dia udh terlanjur janji klo makanan Bella bakal di makan jadinya raina makan deh dari pada dia ingkar janji kan, lo tau sendiri dia paling gk bisa ingakar sama janji" jalas reza pada agra yang sekarang menjambak rambutnya.

Sekali lagi raina selalu membahayakan nyawanya untuk agra. Jika agra diperbolehkan memilih antara dirinya sendiri atau Raina. Justru ia akan memilih raina, ia rela nyawa yang jadi taruhannya, asalkan Raina baik baik saja

"Biarin gue yang nanggung sakit itu, asalkan jangan kamu rain. Gue gak bisa tahan kalo kamu yang harus sakit" lirih agra

Reza ikut tak bisa menahan emosinya. Berani beraninya ada yang mencelakai Ina kesayangan nya.

Bug

Agra memukul dinding rumah sakit sekeras mungkin. Hingga akhirnya tangannya terluka, dan darah tak berhenti mengalir.

Reza dan nina segera menenangkan agra yang kini terlalut dalam emosi. Jika Agra sudah begini, akan sulit lagi ceritanya.

"Agra! Tenangin diri Lo dulu! Kalo gini caranya Lo juga bisa terluka." Tegas Reza pada agra

"Udah yah, udah. Bunda gak mau liat kamu terluka" lirih nina

"Masalah tentang Raina, udah gue urus. Lo tenang aja" Reza berusaha menenangkan agra

"Rez, kamu udah kasih tau orang tuanya raina?" Ujar Nina pada Reza

"Bentar lagi datang kok tan"

Selang 20 mnt

"Rez, Raina gimana keadaan nya?" Seseorang menepuk pundak reza dan didapatkan wanita paruh baya

"Tante?" Reza menyalami kedua orang tua Raina termasuk juga Agra yg ikut menyalaminya

"Raina gimana rez?" Ujar Darwin pada Reza

"I-ina masih koma om"

Satu kalimat yang membuat hati mereka berdenyut nyeri.

Winda tak bisa menahan rasa sakitnya, ia tak sadarkan diri dan berhambur ke pelukan sang suami.

"Tan! Tante!" Agra dan Reza segera membantu Winda untuk di bawa ke ruang periksa

"Astaga Winda"

Ini cast buat Bella

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini cast buat Bella. Gimana?

❣️❣️❣️

Jangan lupa tinggalkan jejak🦋

Copyrght
Aulia
Irma

DUA SAYAP RAINA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang