(+) KOOKV
(+) Older KTH, Younger JK
(+) Blurry
(+) Tw// hurt, somth disgusting, creepy⚠️⚠️⚠️
(+) 1,7k wordsHappy Reading......
30 Agustus...
Aku menunggunya lagi kali ini, entah acara menunggu-nunggu ini akan berakhir sampai kapan aku tidak tau. Aku hanya akan terus-menerus menunggunya, mencari sekelompok orang yang harus ku temukan.
Konyol memang, bagaimana aku bisa menunggunya tanpa diberikan petunjuk. Temanku; Yugyeom bilang ‘jangan mau menunggu orang yang bahkan wujudnya hanya dua kali kau lihat’ aku selalu tertawa setelah mendengar perkataannya. Tertawa miris tepatnya.
05.53 waktu setempat, aku berdiri disamping ayunan taman dekat rumahku. Mengecek berkali-kali ponselku guna memastikan pukul berapa nanti aku akan pulang.
Ini kesekian kalinya aku menghela nafas panjang, mengingatkan diri untuk pulang sekarang. Namun hati berkata lain ‘tetaplah menunggu, dia akan datang’ begitu katanya.
Lalu berdecak pelan setelah mengetahui sekarang pukul 06.30, ternyata waktu bergulir dengan cepat.
Kuputuskan untuk pulang sembari mendumel di sepanjang jalan dengan tangan memegang kedua tali tas yang tersampir dipundak.
Kaki milikku melangkah dengan cepat, seakan-akan ada hal yang harus kulihat. Padahal nyatanya, aku hanya ingin pulang lalu tidur dan menunggu seperti biasanya sampai batas waktu yang dia berikan; 9 bulan lamanya.
Tangga demi tangga kulalui, tak ada nada lelah terucap dari mulutku, yang ada hanyalah semangat yang menggebu-gebu setiap harinya.
Terkadang aku bingung dengan diriku sendiri, bagaimana bisa aku tidak kelelahan setelah menaiki tangga dengan anak yang begitu banyak.
Lalu berujung aku bertanya pada Yugyeom lagi kenapa aku bisa seperti itu dan seingatku Yugyeom hanya menjawab ‘kau kan robot, orang yang tak pasti datang saja tetap ditunggu’ aku hanya tersenyum kesal setelah mendengarnya. Terdengar seperti ejekan memang.
4 digit angka ku tekan untuk membuka pintu apartement, apartement miliknya yang selalu ku singgahi. Ah lebih tepatnya kutinggali.
Dia memberikanku sebuah apartement mewah dan satu buah mobil, aku tak tau tepatnya mengapa dia memberikan aku semua ini.
Bahkan kami hanya dua kali bertemu. Ah atau mungkin tiga kali pertemuan? Aku hanya menceritakan dua kali pertemuan pada Yugyeom. Sengaja.
Aku membuka pintu apart dengan penuh semangat, bau menyengat langsung memenuhi indra penciumanku.
Ah rupanya aku lupa membuang sisa makanan kemarin, manusia memang gudangnya kesalahan bukan?
Aku memandang tv yang menyala dengan pandangan kosong, karena kupikir aku meninggalkan apart setelah memastikan semuanya padam.
Lucunya terkadang aku harus mengabadikan semua hal yang harus aku padamkan, seperti kompor, tv, oven, lalu semua lampu yang ada di apart ini.
Tapi lagi-lagi aku melupakan salah satunya, dan lagi manusia memang gudangnya kesalahan bukan?
Senyuman terbit dibibirku, aku berjalan ke arahnya dengan kedua mata yang berbinar. “Bagaimana harimu?”
Dia masih menatap lurus, pandangannya kosong seakan-akan tak ada kehidupan dimatanya.