Masa kelam itu terulang

12 1 0
                                    

17 Mei 2016

Tak terasa genap 1 tahun mereka hidup dengan semua kebingungan yang terjadi. Masih disini dan masih menunggu kepulangan orang tua mereka yang tak pasti dan tak tahu dimana keberadaan nya. 1 tahun bukan waktu yang singkat untuk melanjutkan hidup mereka yang di ambang-ambang kebingungan.

Varrel yang putus kuliah dan langsung mencari pekerjaan untuk menghidupkan adik-adik nya. Rayen baru lulus dari SMA dan sedang mencari pekerjaan untuk membantu Varrel yang kini menjadi tulang punggung keluarga. Icha walaupun masih sekolah SMA Icha mampu membersihkan dan menyiapkan makanan mengganti sosok mamah di dalam rumah nya. Putra sering membantu Icha dalam hal apapun yang ia bisa. Hanya itu yang bisa di lakukan oleh putra dan ia harus fokus pada sekolah SMP nya.

"Ca kamu ga sekolah?" Tanya Varrel yang sedang siap-siap berangkat kerja.

"Eh kaka udah bangun. Duduk ka sarapan dulu sebelum berangkat kerja biar kaka semangat kerjanya. Aku udah masak nasi goreng kesukaan kaka lohh." Ucap Icha menyiapkan sarapan di meja makan

"Kaka tanya kamu kenapa belum pake seragam? Biasanya udah rapih" Varrel mengulangi pertanyaannya.

"Ohh iya aku libur ka kan udah selesai ulangan nya" senyum Icha mengembang.

"Duhh seneng banget yaa yang libur" Ucap Rayen yang baru dateng ke meja makan.

"Putra mana ray?" tanya Varrel.

"Disini ka" sahut putra yang entah sejak kapan sudah duduk di sebelah Varrel.

"Dah lengkap ayo makannn" ucap Icha dengan riang.

Yaa kebiasaan pagi di keluarga nya tak pernah hilang. Sarapan bersama sebelum melakukan aktivitas yang melelahkan di luar rumah menjadi prioritas mereka. Walaupun mamah dan papah nya masih belum ada kabar. Dan mereka sudah melakukan berbagai cara untuk menemukan orang tua mereka namun hasil nya tetap nihil.

Varrel yang pergi lebih dulu dari rumah untuk ke cafe. Yaa Varrel adalah barista terkenal di sebuah cafe mewah. Rayen tetap mencari pekerjaan yang sudah ia incar dari dulu. Entah apa itu dia tak ingin memberitahu. Putra berangkat seperti biasa ke sekolahnya. Kini tinggal Icha sendiri di dalam rumahnya.

"Nyapu nyapu sendiri cuci piring sendiri semua nya sendiri tak ada yang menemani syalalala." Bernyanyi sambil beres-beres rumah adalah kebiasaan seorang Icha.

Deggg
Kenapa tiba-tiba kepikiran mamah sama papah ya. Sakit banget rasanyaa,- batin Icha

"Arghhhh kenapa sakit banget hikss papah mamahhh aku kangennnn" teriak Icha di tengah-tengah tangis nya.

Hari kian menjelang sore. Sebentar lagi putra akan pulang. Yaa putra selalu pulang tepat waktu setelah sekolah nya bubar. Ia memutuskan langsung pulang ke rumah dan membantu kaka perempuan nya di bandingkan nongkrong-nongkrong tidak jelas dengan teman-temannya.

"Putraa ganteng dan mempesona udah pulangggg" teriak putra sambil membuka pintu rumah.

Toktoktoktok

"Ka Icha tumben di kamar aja biasanya kalo libur karoke an sambil beres-beres rumah." Putra mengetuk pintu kamar Icha.

"Ganti baju dulu put abis itu langsung makan udah kaka siapin di meja makan" saut Icha dari dalam tanpa membuka pintu.

Putra yang langsung tau bahwa sang kaka sedang sedih pun langsung bergegas bersih-bersih badan.

"Iya bentar ya putra ganti baju dulu."

5 menit kemudian

"Putra masuk ya kaa" ucap putra dan masuk kedalam kamar Icha. "Kaka kenapa? Cerita sama putra. Siapa yang nyakitin kaka. Kasih tau putra nanti putra tonjok orang nya. Berani-beraninya dia ngelukain hati kaka putra yang cantik ini."

"Putt sekarang tanggal berapa?" Tanya Icha.

"Emm berapa ya lupa lagi. Ohh iya tanggal 17 emang kenapa ka" degg jantung putra berhenti sejenak. "Yampunn hikss." Tak terasa air mata putra menetes.

Tanggal 17 tepat dimana orang tua mereka hilang. Di hari yang sangat spesial yaitu di hari pernikahannya. Putra pun langsung menelfon kaka-kakannya. Dan tak lama kemudian Rayen dan Varrel pulang dan langsung mendekap Icha berusaha menenangkan.

"Caa udah nanti kamu sakit. Kamu boleh sedih tapi jangan sampe nyakitin diri kamu sendiri. Kamu harus yakin kalo kita bisa selesain masalah ini ya ca inget itu" ucap Rayen sambil mendekap tubuh Icha.

"Put ambil air ke dapur yu." Ajak Varrel agar putra tak ikut sedih melihat Icha.

"Sebenernya papah sama mamah kemana sih ka?" Tanya putra sesudah sampai di dapur.

"Kita akan cari tau itu. Kamu libur panjang semester sebentar lagi kan put?" Tanya Varrel.

"Iya ka kenapa?"

"Kita cari jawaban dari semua ini pas kamu libur panjang. Kaka sekarang tau siapa yang bisa bantu kita."



• • • • • • •

-Stay tune by author


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Where's My Parent?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang