di pertemukan di waktu yang salah
membuat rasa yang 'biasa' menjadi 'tak biasa'
membuat hati yang belum pulih kembali tersakiti
bukan jalan nya. tapi tetap memaksa
siapa yang salah?
hati yang terbawa ?
atau
takdir yang semena mena?
takdir?
di pertemukan di waktu yang salah
membuat rasa yang 'biasa' menjadi 'tak biasa'
membuat hati yang belum pulih kembali tersakiti
bukan jalan nya. tapi tetap memaksa
siapa yang salah?
hati yang terbawa ?
atau
takdir yang semena mena?