• Lon e

502 42 10
                                    

Taehyung pulih dengan cepat, luka-luka di  bagian perut si pemuda itu sudah tidak mengeluarkan darah atau sakit yang kentara, tapi tetap saja menyisakan bekas.

Kini keduanya berada dalam mobil Yoongi dengan suara musik jazz yang berbunyi pelan dengan kecepatan mobil yang normal di tengah jalan.

Taehyung yang duduk di kursi belakang melihat Yoongi dari pantulan kaca, "Yoongi hyung tidak tidur, ya?" satu pertanyaan lolos dari bilah bibir tipis miliknya.

Yoongi menengok ke arah kaca sekilas untuk melihat Taehyung di belakang yang tengah menampakkan wajah datar dengan atensi yang tertuju padanya.

"Aku tidak bisa tidur, sedang bawa mobil." fokus Yoongi kembali ke arah depan, menyelip di antara satu mobil yang berjalan lamban.

Satu helaan napas berat dari Taehyung karena jawaban yang baru saja Yoongi lontarkan, "Bukan begitu, astaga. Aku tau kau tidak tidur dari seminggu yang lalu, 'kan? Bagaimana soal tisu dengan darah yang selalu aku temui saat pergi ke toilet di pagi hari? Mind to explain that, Yoongi?"

Yoongi tidak menjawab. Ia basahi bibir bawahnya yang kering dan memainkan jari-jari panjang miliknya di atas kemudi. Alih-alih menjawab pertanyaan Taehyung, Yoongi malah mengganti topik di antara keduanya untuk membawa atmosfer suasana yang baik dalam lima belas menit ke depan.

Taehyung tidak bodoh kalau tau tentang Yoongi yang sengaja mengganti arahan topik seenaknya sendiri. Dan cukup paham bahwa sekarang Yoongi membawanya ke tempat yang cukup nyaman untuk singgah sebentar dari hari yang kelewat menyebalkan bersama Yoongi.

Tangan yang ada di atas setir kemudi mobil itu bergerak cepat, memutar di arah pertigaan menuju apartemen di samping kanan. Mata Yoongi melihat ke arah luar sembari menekan pembuka kunci mobil untuk mempersilakan Taehyung keluar dari mobilnya.

Taehyung segera keluar dari mobil hitam milik Yoongi sambil berucap terima kasih dengan wajah datar yang tertanggal di sana.

Sebelum Yoongi menutup kaca mobil di tempat kemudi yang ia tempati, Taehyung berdiri sambil berkata beberapa kalimat yang membuat Yoongi dihantui selama beberapa hari.

"Kau tau, hyung, kau tidak bisa terus menerus hidup dalam keadaan sengsara dengan enggan meminta bantuan. Kalau kamu hancur dalam waktu dekat, bagaimana?"

 Kalau kamu hancur dalam waktu dekat, bagaimana?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yoongi kembali menjalankan mobilnya, memasuki daerah tol menuju Daegu.

Terlalu tiba-tiba untuk pulang ke rumah lama miliknya, yang jelas tidak akan ia jual walau bentuknya sudah seperti kapal pecah.

Ia masih memikirkan perkataan Taehyung barusan.

Yoongi memikirkan dirinya sejenak, tentang darah di tisu setiap pagi itu tentu saja berasal dari mimisan Yoongi karena fisiknya yang seminggu terakhir selalu dipacu lebih keras dari biasanya, membuat fisik Yoongi memberikan sinyal untuk mengistirahatkan tubuhnya. Itu biasa, hanya saja tentang kekhawatiran dari orang lain lah yang membuat Yoongi menarik diri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EVANESCENT  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang