Korban Bully

13 1 0
                                    

Suatu hari adel, bertemu dengan Willy bercerita tentang Bastra.
"Lu tau ngak kalau, Bastra itu anak haram" ucap Adel
"anak haram, maksudnya anak haram gimana" sahur Willy dengan muka penasaran.
" iya, jadi Bastra itu tidak memiliki ayah, dia itu anak haram" lanjut Adel

-----------------------------------------------------------

Dari kedua percakapan Adel dan Willy tersebar lah gosip di SMP Petang Wailas. sebuah sekolah cukup terkenal di kota Wailas, gosip pun menyebar ke teman-teman Bastra, bahwa Bastra adalah anak Haram.
"eh, Anak Haram mau kemana kamu" ucap murid-murid sekolah SMP Petang Wailas.
Bastra hanya diam mendengar ejekan teman-temannya tersebut sebab, Bastra pun tau bahwa, semua gosip itu tidak benar adanya namun Bastra tidak dalam menyangkal itu semua sebab Ayah nya memang tidak pernah ada dirumah, dan memang sejak kecil Bastra telah di tinggal ayahnya.

Bastra setiap hari selalu di hina di sekolah nya menjadi orang terbully hanya karena dia tidak memiliki ayah. Padahal dia pun tidak tau kenapa Takdir itu memilih Bastra untuk kejadian ini semua. Bastra selalu takut jika ibunya mengetahui kalau dia adalah korban bully di sekolah. Bastra tidak ingin kalau ibunya sedih karna permasalahan ini. Bastra jadi sering mengurung diri di kamar sebab dia tidak mau kalau ibunya tau kalau dia sedang ada masalah.

"Bastra, yuk Nak makan" ucap ibu Bastra di balik pintu
"iya ibu, ntar aja aku belum lapar ibu" balas Bastra
"Kamu, kan tidak pernah makan dari tadi siang Bas ntar lu sakit lagi kalau tidak makan"
"masih kenyang ibu" lanjut Bastra
"Kamu seharian ini di kamar, ngapain sih nak. kok kamu ngak seperti biasanya sih. Ibu boleh masuk ke kamar kamu bas" ucap ibu Bastra
"iya deh ibu. gue keluar deh makan"

Kejadian demi kejadian di sekolah yang di alami Bastra membuat nya menjadi jengkel dengan orang-orang jahat yang seharusnya nya menjadi temannya disekolah, malah menjadi orang yang sangat di benci nya. setiap sekolah Bastra selalu jadi korban ejekan teman-temannya, Bastra sempat melapor kejadian tersebut kepada Guru nya.

"Ibu, teman-teman kelas aku selalu ejekin aku ibu guru. Aku jadi ngak enak jadi trauma akibat ejekan tersebut tolong dong ibu, tegur dia buat aku" ucap Bastra kepada Bu Uli
"Kamu, gitu dia itu hanya bercanda sama kamu jangan terlalu di ambil hati Bas, biarin aja" timpal Bu guru Uli kepada Bastra
" Sudah-sudah Bas kamu masuk aja di kelas, nanti kamu terlambat lagi memasuki pelajaran" Lanjut ubi Uli.

Bastra pun dengan kekecewaan meninggalkan Bu Uli, karna laporan nya tidak di tanggapi dengan baik ibu Uli. Bastra sangat sedih, sebab dia sudah tidak tahan dengan ejekan teman-temannya tersebut. dia selalu takut setiap kali dia di bully di sekolah dengan kata-kata anak Haram tersebut, anak tak punya ayah.

Bastra sangat marah setiap mendengarkan kata-kata tersebut, Bastra pada akhirnya tidak dapat lagi menahan amarah nya untuk membalas Pembully nya tersebut, tapi dia juga takut mengecewakan ibunya kalau dia sampai membuat masalah di sekolah. dia tidak ingin kalau ibunya sampai sedih karena Bastra.

"eh, anak haram dari mana kamu" ucap Willy
Jangan diam aja lu anak haram lanjut Willy di ikuti teman-teman kelas Bastra.
"anak-anak haram" timpal Willy dengan suara keras kepada Bastra

Bastra mata nya yang memerah sudah tak sanggup lagi menahan amarah nya, dia mengambil kursi kelas yang ada di dekatnya, dan berlari kearah Willy.

"Bruakkkkk". suara kursi yang mengenai kepala Willy.
Willy yang terjatuh dan terkapar di lantai langsung di keributin teman-teman kelas Bastra.
Bastra hanya terdiam mematung melihat kejadian tersebut.....

PRIA DI UJUNG SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang