Stupid Kim - 11

265 40 12
                                    

Copyright by Min Aldrenji Zyatado

🍃 ────────────────────── 🍃

"Kau pulang duluan saja." Ucap Daniel saat melihat Jungwon tengah menunggunya di depan pintu kelas.

"Mau kemana kau?" Tanya Jungwon heran.

"Kau tidak perlu tau," Sahut Daniel sambil menyeret tasnya dan menyampirkan satu tali di pundak.

"Aku perlu tau! Karena kau tanggung jawab ku." Jawab Jungwon sambil mengikuti Daniel.

"Tanggung jawab? Hey, seharusnya kau yang menjadi tanggung jawab ku, tapi ya di masa depan nanti." Sahut Daniel sambil tersenyum jahil.

Sontak Jungwon melayangkan tangan memukul kepala Daniel, tapi kali ini namja itu mengelak.

"Hahahaha, gagal memukul ku?" Ejek Daniel.

"Dasar sialan," Umpat Jungwon.

"Kau pasti senang ku sebut sebagai tanggung jawab ku." Goda Daniel.

"Aku lebih senang menjadi tanggung jawab dari Jay hyung." Sahut Jungwon acuh sambil memperbaiki letak tasnya.

Ucapan Jungwon membuat Daniel kehilangan senyumnya beberapa detik.

Untung saja Jungwon tidak menyadari perubahan ekspresi itu.

"Kau selalu menyebut nama Jay hyung setiap kali aku mengatakan hal manis padamu. Kau menyukainya?" Tanya Daniel, iseng.

Tak lupa, dia mengecek raut wajah Jungwon.

Dia bisa melihat dengan jelas dari jarak sedekat ini bahwa rona merah samar memenuhi pipi chubby Jungwon serta senyum tertahan namja manis itu.

Detik itu juga Daniel mengerti.

Jungwon juga menyukai Jay.

"Sok tau sekali kau," Jawab Jungwon sambil menunduk.

"Dari pipi meronamu itu saja aku sudah tau,"

"Hei! Aku tidak merona!!"

"Siapapun yang melihat ekspresimu tadi akan langsung mengerti bahwa kau menyukainya."

"Terserah kau sajalah!" Jawab Jungwon ketus.

Daniel tertawa puas lalu merangkul Jungwon.

Namja manis itu sendiri berusaha melepas rangkulan Daniel tanpa tenaga.

"Mau ku bantu agar bisa berpacaran dengannya?" Bisik Daniel.

"Ap... Pacaran apa maksudmu?! Bodoh! Tidak perlu! Aku tidak menyukainya, kau tuli?!"

"Kenapa kau jadi kelihatan panik begitu? Kalau tidak mau ya sudah, aku hanya menawarkan." Ucap Daniel.

Jungwon tidak menjawab.

Wajahnya terasa panas.

"Tapi kalau kau berubah pikiran, katakan pada ku. Aku akan membantumu sepenuh hati hingga keinginanmu tercapai," Lanjut Daniel.

"Pikirkan dan urus saja urusan percintaanmu sendiri," Sahut Jungwon.

"Sebagai teman yang baik, aku akan membantu teman ku agar dia bisa bahagia,"

"Sejak kapan kita menjadi teman?" Elak Jungwon.

"Yayayaya, kau mana mungkin mau berteman dengan lelaki tampan seperti ku, kan? Yang ada kau akan malu dan tidak percaya diri," Sahut Daniel santai.

"Ya memang. Aku akan malu karena sifat bodohmu selalu membuat perhatian tertuju pada ku dan kau,"

"Akui saja kalau kau itu tidak tampan sehingga malu berada di dekat ku,"

Stupid Kim [ Nielwon ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang