Perempuan berkelahiran tahun 2001 itu bernama Rara Triwilis atau biasa dipanggil Raga. Ayahnya bekerja sebagai pimpinan proyek yang selalu berpindah-pindah tugas. Saat bertugas membangun pabrik garmen di sekitar desa Sukamaju : lebih tepatnya sekitar lahan persawahan, dekat jalan pantura. Ia jatuh hati pada seorang perempuan yang menunggu truk kuning tengari sambil membawa teko dan menyembunyikan wajah cantiknya di balik caping karena matahari sedang terik-teriknya.
Ayahnya selalu menggoda perempuan itu, yang tak lain adalah Sukma : ibunya Raga. Setiap kali Sukma lalu, ia akan pura-pura meminta teh yang dibawanya di teko. Seharusnya Sukma sudah tahu, model lelaki yang begini. Seperti lelaki yang kerap ia temui, yang selalu mengintai lenggak-lenggok jalannya yang penuh kehati-hatian saat mulai memasuki jalan setapak di area persawahan. Ketika bertemu dengan rombongan kuli laki-laki mata Sukma yang belo, alis tipis, bibir tipis, dan rambutnya yang dipotong pendek namun tak beraturan seperti model wavy high volume membuat rombongan laki-laki menggodanya dengan bersiul-siul. Lalu Sukma akan berjalan sedikit berlari, karena merasa sedikit takut.
Minggu siang, Sukma pulang lebih awal dari sawah dan menunggu truk kuning. Duduk di tepi jalan besar sambil melamun. Ayahnya Raga menghampiri dan mereka berbincang ria. Sampai akhirnya Sukma tumpah-ruah menceritakan segalanya. Dia adalah yatim piatu. Ia dibawa dari panti lalu dipekerjakan oleh Juragan Mulyo, katanya ia perempuan yang berbakat dan berkharisma. Mungkin Juragan Mulyo juga sudah jatuh hati padanya sejak kecil. Ia pun hidup bersama beberapa pekerja perempuan lainnya di kontrakan Juragan Mulyo. Ia kemudian memutuskan menjadi kuli sawahnya Juragan Mulyo sejak usianya masih belasan tahun, hitung-hitung balas budi padanya. Ayahnya Raga menjadi lebih simpati. Perempuan seperti Sukma tidak boleh hanya hidup begitu : menghabiskan waktu hanya untuk membalas budi. Ia sampai berkata akan menikahi perempuan yang bernama Sukma itu : ibunya Raga.
Sukma terlalu polos, untuk sekadar dicandai tentang pernikahan. Keesokan harinya Sukma memang berangkat seperti biasa, tapi tujuannya lain. Ia menunggui mandor pabrik yang kemarin hendak menikahinya. Barang kali benar ia akan berjodoh dengan ayahnya Raga. Ayahnya harus bertanggungjawab atas perkataannya tempo hari sebagai lelaki. Bagi Sukma, tidak ada bercanda sejenis itu, yang memintanya untuk hidup bersama dalam ikatan pernikahan. Sukma menunggu, ia sangat telaten dengan waktu, ia yakin waktu tidak akan salah kali ini. Kepercayaan Sukma benar, akhirnya ayah Raga kembali ke Riau dan benar-benar membawanya. Ayahnya Raga berjanji akan menikahinya di Riau.
****
Sampai di Riau, ayahnya Raga baru mengakui bahwa ia sudah beristri dan mempunyai 4 anak. Mendengar pernyataan itu membuat Sukma tertegun. Membisu karena bingung, ia tak tahu harus bagaimana, semuanya diserahkan pada keputusan ayahnya Raga. Sejujurnya Sukma kalut dan takut, bagaimana kalau istri pertamanya marah? Meyakinkan istri pertama agar mau menerima Sukma menjadi istri kedua : perempuan lain dalam hidup suaminya. Jelas sulit, ia sendiri tidak mau kalau harus membagi suaminya kelak dengan orang lain. Tapi akan lain ceritanya kalau begini. Tidak mungkin juga mereka bersedia bercerai. Kalau ayahnya Raga sudah tidak ingin lagi dengan istrinya, sudah pasti ia tidak akan pulang ke Riau. Dari sini Sukma mulai memikirkan, apakah dibawanya ia ke Riau benar-benar karena ia dicintai atau sekadar belas kasih layaknya Juragan Mulyo padanya.
****
Melihat suaminya membawa perempuan ke rumah mereka, istri pertamanya marah besar hingga tak kuasa dan ingin bercerai. Sayangnya, ia tak bisa menepiskan rasa cintanya, melihat suaminya yang sedang sakit, membuatnya bertambah sakit. Ia mencoba adil pada dirinya sendiri, ia memilih bertahan karena beberapa pertimbangan. Salah satunya demi anak-anak mereka.
"Aku sudah tahu, menikahimu ada banyak resikonya. Apa lagi pekerjaanmu yang harus jauh-jauh dari rumah, hingga mungkin kamu butuh seseorang .... Kamu betul-betul ingin beristri lagi! Apa kamu lupa, tujuanmu ke Sukamaju adalah untuk proyek. Apa aku kurang sebagai seorang istri?" Suaranya menjadi serak.

KAMU SEDANG MEMBACA
Raga
Short StoryRaga hidup bersama ibunya yang merupakan istri kedua. Mereka tinggal di Sukamaju, rumah yang diberikan oleh ayahnya. Sedang ayahnya tinggal bersama istri pertama di Riau. Sekalipun tiap bulan ayahnya mengirimkan jatah . Ibunya tetap bekerja di pabr...