-pengabdian-

2 1 0
                                    

Perlahan Icha mulai merasa nyaman berada dikelasnya.Awalnya dia sedikit canggung untuk berinteraksi dengan yg lain, tapi semua mulai terasa saat kelasnya mengadakan pameran seni rupa yg merupakan tugas untuk UTS seni budaya..

Selama seminggu semua teman sekelasnya sibuk menyiapkan karya seninya.Setiap orang punya tugas masing masing,semua merupakan panitia acara,karena pameran tersebut akan dihadiri oleh seluruh siswa disekolah nya.
Icha kebagian menjadi seksi dekorasi.

Semua terlihat sibuk,karena deadline pengumpulan karya seninya pada H-3 acara,karena seksi dekorasi harus segera menyiapkan dekorasi yg sesuai dengan konsep pameran nya yaitu "Paper Flower".

****

Hari yg ditunggu tunggu pun tiba.
Ketua kelas meminta izin kepada guru biologi agar kami dapat memakai les nya untuk mendekorasi kelas kami.Acara akan dimulai setelah istirahat pertama.

Mereka berjalan kesana kemari tiada hentinya mempersiapkan semua sesuai dengan yg direncanakan.
Icha terlihat kebingungan,dia memikirkan sesuatu yg akan membuat dekorasi nya lebih menarik.

"Hmm...ini kebanyakan yg buat buket bunga yaa? "-tanyanya kepada zuhra yg sedari tadi ada disampingnya
"Iya nih .Kayaknya lebih bagus kalok buketnya yg jadi sorotan dan bukan sekedar ditumpuk aja"-jawab zuhra
"Ohh..aku tau caranya!!!
"Biar lebih menarik perhatian,kita susun meja meja agar menjadi rak rak,kolong kolong meja akan kututupi dengan kain,lalu pinggirannya akan kubuat tirai dari kertas".
"Mungkin itu akan menambah kesan yg elegan dan mewah"

Icha terlihat bersemangat,tapi raut wajahnya terlihat kebingungan.Dia berfikir kalau dia tak bisa mengangkat meja meja itu hanya berdua saja dengan Zuhra,karna itu akan memakan waktu yg lama.Sementara 45menit lagi acara akan dimulai.

Tak sadar sedari tadi sekelompok laki-laki memperhatikan mereka berdua.Mereka mulai mendekat ke arah icha dan Zuhra.

"Apa yg bisa kami bantu?"-tanya cowok yg berkulit hitam dan berbadan tinggi tegap, dia adalah Nanda

Icha dan zuhra pun sedikit kaget,dan segera membalikkan badan.
"Ha.. i.ini kami mau ngangkat meja untuk disusun biar buket bunganya diletakkan disitu"-jawab icha kaku
"Oh yaudah biar kami aja,kalian bantu ngarahkan kami aja"-balasnya
"Hmm ..iya"-timpal zuhra

Para cowok itu pun segera mengangkat meja mejanya dan menyusun nya sesuai arahan mereka.
Icha dan Zuhra saling bertatapan, keduanya merasa heran dengan para cowok tadi.
Seolah mereka bertelepati saling bertanya "kok tumben yah?".Mereka merasa aneh,karena cowok yg menawarkan bantuan tadi adalah cowok paling cuek dikelas mereka.
Setelah selesai mereka pun mengucapkan terima kasih.Para cowok itu hanya membalasnya dengan senyuman,dan pergi keluar dari kelas untuk bersiap siap.

"Mira!!..."-panggil icha,mira adalah ketua seksi acara
"Iya kenapa cha?"tanya nya
"Ini aku ada saran biar pameran kita banyak pengunjung nya"-ucapnya
"Hah boleh dong.. apa itu?"-tanyanya lagi
"Gimana kalok kita buat spot foto di diding yg kosong itu"-icha sambil menunjuk ke arah dinding
"Kita buat semenarik mungkin,terus dihiasi pakek lampu tamblr biar lebih cangtip.Kan itu nanti anak anak hitz yg datang pasti bakalan foto foto truss bakalan buat story,jadi orang yg ngeliat pun pengen ikutan juga"tambahnya
"Bisa juga kamu ya cha..yauda aku nyuruh yg lain buat bantuin kita dulu ya"jawab mira sambil tersenyum
"Siyap boss.."-jawab icha dengan senang

Semua persiapan telah selesai,semua siswa dikelas icha disuruh masuk oleh ketua panitia,untuk berdoa agar acara pameran dapat berjalan dengan lancar.Doa pun diakhiri,kami menyatukan tangan kami dan semua orang mengatakan
"SEMANGAT!!"

Pameran dibuka.
Sedari tadi sudah banyak kakak dan adik kelas yg mengantri ingin segera masuk karena penasaran.

Acara sangat meriah,lampu berwarna warni menambah kesan elegan yg menerangi karya seni,musik romantis mengalun dengan merdu.Para tamu dengan tertib melihat lihat pameran, mereka terlihat tertarik karena bunga bunga disini yg menawan.Semua berjalan sesuai rencana bahkan tamu yg datang melebihi target.

Icha terlihat senang,karena ide dan usahanya tidak sia sia.
Sebenarnya tak ada yg sadar kalau icha lah yg banyak berperan dan memberikan ide ide yg memang membuat acara pameran semakin menarik.Entahlah mungkin saking senangnya icha mengabaikan semua itu,karena lelahnya terbayar kan ketika melihat semua teman teman nya tertawa,dan tersenyum gembira

Semua yg dialaminya seolah sesuai dengan tema pameran mereka,yaitu

"Jadilah seperti bunga yg memberi kan keharuman kepada tangan yg menghancurkannya"
-Ali bin abi thalib

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PetrichorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang