ShikaTema fanfiction
2 Shot
.
' biarlah raga kita tak abadi, namun cinta kita yang akan abadi selamanya '
Kisah cinta 2 insan berbeda alam
.
Disclaimer : Naruto milik masashi kishimoto, saya hanya pinjam tokoh-tokohnya.
Story by puspitasekar19
Pairi...
Author note : jadi awalnya fic ini mau saya buatin title darah suci. Namun berhubung tokoh utama kita adalah mama Tema dan buka si Suci. Maka saya ubah jadi Darah Temari. Hehe
Enjoy .
" biarlah raga kita tidak abadi, namun cinta kita akan abadi selamanya. "
.
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mata gadis itu memicing tatkala melihat sosok pria dengan gaya sok cool nya berjalan dengan angkuh melewati koridor sekolah.
Pria yang dimaksud itu memiliki Rambut panjang yang diikat keatas, Sebuah tas kecil tersampir dipundaknya.
Wajahnya dihiasi kaca mata hitam guna melindungi matanya, juga seragam yang membaluti tubuhnya menunjukan bahwa pria itu bersekolah disana. Tapi....
" aku belum pernah melihatnya. " kata gadis berambut pirang itu sedangkan 2 temannya mengangguk seolah berkata 'aku juga'
.
.
Temari POV
Aku duduk disamping jendela kaca, menatapi lapangan olahraga sekolahan yang sepi karena bel sudah berbunyi beberapa saat yang lalu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Itu tempat duduk kesukaanku. Entah mengapa hanya dengan melihat lapangan olahraga sekolah bisa mengurangi rasa lelah yang suka menyerang tubuh dan hatiku secara tiba-tiba.
Seperti biasa, Kakashi sensei selalu terlambat setiap jam pelajarannya.
Kelas ini sangat riuh. Teman-temanku yang lain masih sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Dan aku selalu menolak ketika mereka mulai mengajakku menggosip.
Namun tiba-tiba keadaan menjadi hening.
Aku bisa mendengar dengan jelas ada suara langkah kaki yang masuk kedalam kelas. Dan aku yakin itu adalah Kakashi sensei.
Jadi, aku tidak mengalihkan pandanganku dari lapangan sekolah.
" selamat pagi, anak-anak. " sapanya dan dijawab seluruh anggota kelas, kecuali aku tentunya yang masih nyaman menatap lapangan sekolah.