Jrass..! Suara hujan mengguyur jalanan kota yang tidak terlalu sepi itu. Ditengah - tengah hujan yang deras itu sebuah mobil yang sedang melaju dengan kecepatan standar berhenti di sebuah supermarket.
"Kak!! Gantian dong! Aku juga mau main tabletnya!" teriak seorang gadis kecil berumur 6 tahun pada kakak laki - lakinya yang tengah bermain gim di tablet tersebut. "Enak aja! Kakak juga baru aja main tahu!" balas kakaknya tanpa memalingkan wajahnya dari layar tablet. "Mamaa...!! liat nih, Kak Nathan ga mau gantiaan!" rengek gadis kecil itu pada seorang wanita yang tengah sibuk menata barangnya.
Wanita itu tampak sangat lelah, "Nathan gantian sama Nata dulu ya.. mama mau ke supermarket dulu sebentar, kamu baik - baik disini jagain adik - adik bisa?" tanya wanita itu dengan senyum lelah. Nathan yang saat itu berusia 9 tahun hanya mengangguk sambil dengan kesal memberikan tablet itu kepada Nata, sementara Nata hanya menjulurkan lidah mengejek.
Sesaat wanita itu keluar dengan payungnya menembus hujan, Nathan hanya diam sambil memainkan mainan mobil - mobil an yang dibawanya tadi. Karena bosan, Nathan mulai menatap setir kemudi. Nathan memang sedang sangat tertarik pada mobil, dia mulai mendekati kursi pengemudi sebelum akhirnya Nata menegurnya.
"Kak! Ngapain? Mama bilang kita ngga boleh main - main disitu.." Nathan mendengus kecil, "Kakak cuma mau lihat, udah kamu percaya aja sama kakak!" ujar Nathan yakin. Setelah itu ia sudah duduk di kursi pengemudi sambil memegangi setir kemudi dengan terpesona. Ia mulai penasaran dan berusaha menginjak gas, karena kakinya tidak sampai dia mencoba menekan pedalnya menggunakan tangan. Seketika mobil berjalan dengan kecepatan tinggi, mengejutkan Nathan dan Nata. Namun beberapa meter di hadapannya ada sebuah mobil yang juga melaju ke arahnya, dengan panik ia segera membanting setir ke arah samping dan langsung menabrak pohon.
Mama dari anak - anak itu yang baru saja keluar dari supermarket langsung menjatuhkan belanjaannya ketika melihat pemandangan mengerikan itu. Ia langsung berlari ke mobil anak - anaknya, yang sudah berasap. Orang - orang yang berada di sekitar situ segera membantu mengeluarkan anak - anak dari mobil sebelum mobil tersebut meledak. Mereka juga segera dilarikan ke rumah sakit, namun sayang..
Karena kecelakaan itu Nata kehilangan penglihatannya dan Nara, saudari kembarnya yang saat itu sedang tertidur meninggal karena kehabisan darah.
Nathan pov.
Aku mengetuk bangsal Nata berkali - kali namun karena tidak ada jawaban aku segera membuka pintu dan masuk begitu saja, namun ketika aku masuk, mama membentakku dengan wajah merah sehabis menangis bercampur amarah. "NATHAN! APA APAAN?! KAMU MASIH BERANI DATANG?! KAMU LIHAT APA YANG KAMU LAKUKAN?! KAMU LIHAT?! PERGI KAMU SEKARANG!!" teriak mama padaku sangat keras sambil menunjuk ke arah gadis kecil yang tengah tertidur pulas itu. Saat itu aku sangat takut dan merasa sangat bersalah, sehingga aku memutuskan untuk lari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepasang Bola Mata
Teen FictionMata adalah salah satu indra manusia yang sangat penting untuk manusia. Dengannya kita dapat melihat dunia, namun apa rasanya jika kamu kehilangan sepasang mata itu untuk selamanya? p.s: ini cerita yg aku denger pas masa kecil jadi aku gtau...