CHAPTER 2

4K 265 12
                                        

"Maaf anda siapa?"
-Fathur-

-
-
-

Fathur melihat Arloji yang menempel pada lengannya.
Pukul 19.30 PM.

Dia membuka handphonenya lalu dia bangkit dan pergi untuk menyusul teman-temannya yang sudah berada di caffe.

Fathur bingung kenapa sahabatnya memilih caffe untuk tempat pengerjaan tugas,namun Fathur mengabaikan kebingungan itu.

Setiba di Caffe Fathur mencari rekan-rekannya.

"Thur!"

Fathur menoleh,ternyata itu adalah Salsabilla yang sudah duduk dengan Shilvia,dan Fathur menghampiri Salsabilla.

"Mana yang lain Sal?"

"Tuh," salsabilla menunjuk kepada teman-temannya yang baru saja datang.

"Kenapa di caffe sih? Gak ada tempat lain?"

"Cari tempat baru Thur,gapapa kan?"

"Iya."

Salsabilla pun tersenyum karna Fathur menuruti apa yang dia bicarakan.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumussalam."

"Kalian berdua udah pesen?" Tanya Miftah.

"Belom,kita nungguin lu pada," jawab Salsabilla.

"Setia kawan emang," celetuk Putri.

"Iyalah dodol," jawab Shilvia.

"Udah heh,malah ribut," lerai Arya.

"Siapa yang ribut si?" Ucap Shilvia dengan Putri hampir berbarengan.

"Udah! Mending pesen dulu terus kita lanjut ngerjain tugas," ucap Fathur.

"Oke."

Setelah memesan beberapa minuman dan makanan mereka pun mulai membuka laptop dan juga buku mereka.

"Thur," panggil Putri.

"Kenapa Put?"

"Pinjem penghapus."

"Nih," Salsabilla langsung memberikan kepada Putri.

"Oke makasi Sal."

"Jan maen-maen lo ama si Fathur," celetuk Miftah.

"Udah ih fokus kalian," jawab Shilvia.

Mereka mengerjakan tugas dengan sangat santai, dan mereka saling berdiskusi satu sama lain.

"Thur."

"Apaan?"

"Tumben lo gak bercanda?"

Fathur tersenyum,"bingung gue."

"Biasanya juga lu receh," tambah Putri.

"Lagi gak good mood dia," Salsabilla memberi tahu.

Yang lain pun hanya mengangguk.

Setelah hampir 2 jam mereka berkutik di depan laptop akhirnya mereka selesai.

"Alhamdulillah selesai juga."

"Shil itu di kepala lo ada cicak," goda Arya.

Shilvia pun refleks menjerit,"MANA!"

Arya pun tertawa,"sorry bercanda."

"Apaan sih lo,gak asik ah," jawab Shilvia kesal.

"Ye abisnya dari tadi garing,si Fathur nya kagak ngajak bercanda."

FATHUR [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang