Perayaan Fathers Day

628 80 7
                                    

12 November adalah peringatan hari Ayah nasional dan tepat jatuh pada hari ini. Keluarga Angkasa merayakan hari ini dengan makan-makan, di hari ibu juga mereka juga merayakan nya.

Sore hari setelah anak-anak pulang sekolah dan Ayah pulang kerja lebih awal mereka satu keluarga pergi berbelanja bulanan dan sekalian makan bersama di restoran favorit keluarga kecil itu.

"Ayahh.. " Si bungsu turun dari lantai dua dengan terburu dan menubruk Angkasa memeluk dengan erat.

"Aduh adek ini sesak jangan terlalu erat peluknya" Ayah merasa sedikit sesak akibat pelukan anaknya yang tak main main

"Selamat hari Ayah ya yah, Langit sayang banget sama Ayah Angkasa Chandrawinata, muach.. " Sesayang itu memang Langit pada ayahnya tidak ragu ataupun malu untuk menunjukkan rasa kasih sayangnya, contohnya seperti kecupan yang ia berikan di pipi kanan ayahnya.

"Iya nak, makasih ya Ayah juga sangat sayang sama kamu" Balas Angkasa pada anaknya yang kini ia peluk

"Sama aku gak yah? " Itu Bintang yang baru saja dari kamar

"Ayah sayang kamu juga Bintang sayang semuanya" Ucap Angkasa pada anak sulungnya yang berjalan mendekat dan bergabung dengan adiknya yang masih dalam pelukan.

"Selamat hari Ayah, Bintang sayang Ayah. Ayah itu sosok paling luarbiasa yang Bintang punya" Berkata apa adanya dengan setulus hati dan diangguki Angkasa disertai senyuman seorang Ayah yang begitu meneduhkan.

Satu satu aku sayang ayah
Dua dua aku sayang abang
Tiga tiga aku sayang adek
Satu dua tiga Bunda sayang semuanya..

Suara merdu lagu anak-anak yang sangat familiar itu terdengar dari depan Angkasa, suara itu milik istri tercintanya. Senyuman yang begitu manis tercetak di wajahnya yang ayu dan dibalas pula sama manisnya dengan Angkasa. Mendengar suara nyanyian tadi kedua anak mereka melepaskannya pelukan dan menatap bundanya dengan senang.

"Sayang Bunda Mentari" Langit ganti memeluk ibunya, jika membahas tentang rasa sayang maka beginilah Langit.

"Yaudah ayok berangkat" Seru Bintang yang sudah siap pergi berbelanja apapun yang ia mau karena Ayah akan membelikannya secara cuma cuma khusus di hari ini.

"Let's Go.. " Langit berseru tak kalah semangat dan berjalan duluan disusul Bintang dan kedua orang tuanya di belakang yang bergandengan tangan dengan mesranya.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 20 menit keluarga kecil itu sampai di supermarket. Ayah mengambil troli dan Bintang mengambil keranjang belanjaan sudah siap membantu Bunda berbelanja kebutuhan rumah dan dapur. Sebenarnya mereka punya asisten rumah tangga yang bisa melakukan semua pekerjaan seperti belanja bulanan ini contohnya tapi Bunda Mentari lebih suka melakukannya sendiri apalagi ditemani suami dan anak-anak nya, jauh lebih menyenangkan katanya.

Pertama mereka menuju tempat daging dan sayuran.

"Bunda, beli ayam ya besok Langit mau dimasakin sop ayam pakek wortel yang banyak ya" Sambil mengambil daging ayam didepannya Langit mengatakan keinginannya tentang makan sop ayam.

"Iya, ambil sana wortel, kubis sama kentang nya" Di balas sang Bunda dan diberi perintah mengambil bahan pelengkap masakan yang diinginkannya sang anak bungsu.

"Oke siap"berlagak hormat seperti komandan upacara Langit pun beranjak mengambil apa saja yang tadi dibilang Bunda Mentari.

" Abang mau Bunda masakin apa? "Beralih ke si sulung, ditanya ingin makan apa untuk besok

" Daging sapi rica-rica enak tu bund " Sedikit berpikir dan kemudian langsung menyebutkan apa yang melintas dipikirannya.

"Oke, mas kamu mau aku masakin apa besok? Ini anak-anak udah pada request giliran kamu mau apa? " Mentari menanyai suaminya

Keluarga Angkasa & MentariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang