**Tiga hari kemudian**
Alunan musik klasik yang merdu mengiringi pesta pernikahan Sebastian dan Aleyna hari ini. Aleyna terlihat begitu elegan di balik balutan gaun pernikahan model sabrina yang panjangnya menjuntai hingga ke lantai. Wajahnya yang cantik itu dipulas dengan riasan makeup tipis-tipis. Rambutnya yang panjang nan halus bak kain sutra itu terlihat disanggul dan dijepit menggunakan sebuah riasan rambut berbentuk kupu-kupu yang indah.
"Sudah siap?" ucap Wisnu, ayah kandung Aleyna, yang akan mengantar putri semata wayangnya itu menuju pelaminan.
Aleyna hanya tersenyum seraya mengangguk.
Sesampainya di tempat di mana pesta pernikahannya berlangsung, semua tamu nampak sudah menunggu dan tersenyum lebar begitu melihat kedatangan Aleyna dan ayahnya. "Selamat ya, Aleyna," ucap Starla, sahabat Aleyna, seraya tersenyum ramah.
Namun senyum yang tadinya terus menghiasi wajah cantik Aleyna berangsur-angsur luntur seketika dirinya melihat bukan Sebastian yang sedang menunggunya di kursi pelaminan, melainkan Armand Aristide, kakak kandung Sebastian. "Armand?" ucap Aleyna dengan raut wajahnya yang terlihat amat terkejut dan tak percaya.
"Kamu terlihat sangat cantik, Aleyna," ucap Armand seraya tersenyum dan memengangi lengan Aleyna.
Aleyna langsung menepis tangan Armand dari pundaknya. "Mau apa kamu di sini?" ucapnya kesal. Aleyna beralih menatap sekelilingnya sejenak. "Mana Sebastian?" tanyanya bingung.
Armand tersenyum sinis, "Sebastian?"
"Iya! Aku kan seharusnya menikah dengan Sebastian, Armand, bukannya sama kamu!" ucap Aleyna emosi.
"Apa maksud kamu, hm?" ucap Armand seraya mengelus perlahan pipi mulus Aleyna dengan jari-jari tangannya.
Aleyna langsung menepis jari-jari tangan Armand dari wajahnya dengan kasar, "Apa-apaan sih kamu?!"
Armand menghela napas sejenak, "Ayo ikut aku kalau kamu mau melihat Sebastian."
Setelahnya, Armand mengajak Aleyna pergi keluar dari tempat pesta pernikahannya berlangsung. "Dia di sana," ucap Armand seraya menunjuk ke arah Sebastian, yang terlihat sedang berdiri sendirian di sebuah taman kecil yang letaknya tak jauh dari tempat pesta pernikahan Aleyna berlangsung.
Aleyna langsung menghampiri Sebastian dengan langkah cepat dan menepuk perlahan pundaknya setelahnya. "Sebastian? Kamu kenapa?" ucapnya khawatir.
Sebastian langsung menoleh dan terdiam sejenak sebelum kembali bicara, "Kamu siapa?"
Dahi mulus Aleyna langsung mengerut, "Apa?"
"Apa aku mengenal kamu?" ucap Sebastian seraya menatap Aleyna bingung, seolah-olah keduanya memang tak penah bertemu sebelumnya.
Aleyna tersenyum tipis, "Apa maksud kamu, Sebastian? Kita kan akan menikah hari ini?" Aleyna beralih menatapi Sebastian dari ujung rambut hingga ujung kakinya. Sebastian Aristide nampak berpenampilan casual hari ini, dengan balutan sebuah kaus putih polos, celana jeans, serta sepatu converse warna hitam—bukannya dengan jas dan tuxedo yang sudah dipesannya waktu itu. "Dan lagi, kenapa kamu malah pakai-pakaian seperti ini? Seharusnya kamu memakai jas dan tuxedo yang sudah kamu pesan, Sebastian," lanjut Aleyna bingung.
Sebastian menatap Aleyna datar, "Aku tidak ingat siapa kamu."
Wajah cantik Aleyna langsung berubah nanar, "Kamu sedang bercanda kan? Kamu pasti sengaja mengerjai aku kan?"
Sebastian hanya terdiam, tak menjawab lagi. Kepala Aleyna terasa berputar setelahnya, sekelilingnya berangsur-angsur gelap. Semakin gelap, hingga akhirnya Aleyna terjatuh dan tak sadarkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Obsession [ON HOLD]
Romance⚠🔞WARNING 21+ MENGANDUNG KONTEN CERITA DEWASA, VERY MATURE, ROMANCE⚠🔞 Buat yang masih di bawah umur PLEASE JANGAN BACA kalo masih nekat dosa ditanggung sendiri Update setiap senin dan jumat Aleyna Kirania tak pernah menyangka bahwa hari pernikaha...