0.2 Ssst...

965 147 28
                                    

Taehyun ada disana dengan kamera ponsel yang sedang aktif merekam sejak awal. Memandangi Choi Beomgyu yang sepertinya hampir pingsan karena dilecehkan oleh lima orang sekaligus secara bergilir. Sebelumnya bahkan Beomgyu sempat diguyur lalu di pukuli karena memberontak.

"Anaknya udah sekarat. Masih mau lanjut?"

Lima anak itu langsung membenahi celananya dan lari kocar-kacir. Tidak ada yang berani dengan Taehyun dan serentetan predikat yang disandangnya. Mulai dari ketua kelas, ketua osis, anggota inti tim voli, peringkat satu paralel dan anak anggota dewan.

"Gyu, masih bisa denger gue kan?"

Beomgyu yang ditanyai seperti itu mengangguk dengan pelan. Kedua kelopak matanya perlahan terbuka diikuti dengan senyum tipis yang ikut terbit di bibirnya.

"Gue bantu, ya?"

🌸

"Gimana Jepang? Gue kira lo gak bakalan balik."

Taehyun menyesap kopi yang disuguhkan oleh Yeonjun sebagai sang pemilik rumah. Dia tampak berpikir sebentar sebelum membuka mulut.

"Gue kira juga bakalan gitu, Bang. Ibu negara malah nyuruh balik."

"Bulan depan berarti bisalah ya dateng ke acara nikahan gue sama Soobin."

"Cepet banget udah main nikah aja."

"Sepuluh tahun itu gak cepet, bro."

Taehyun baru ingat kalau Yeonjun ini pacaran sejak sekolah kemudian lanjut kuliah ditempat yang sama dan bisa sama-sama terus sampai akhirnya mau menikah.

"Ngomong-ngomong, adek lo apa kabar? Kerja dimana sekarang?"

"Beomgyu? Dia gak kerja. Sekolahnya juga gak kelar."

"Adek lo kan waktu itu gak ikut kena drop out kayak yang lain, Bang?"

"Yuk, ke lantai tiga. Kita ketemu langsung aja sama Beomgyu. Biar enak ceritanya."

Selama menuju lantai tiga, satu persatu anak tangga yang mereka pijaki memiliki sebuah cerita tersendiri tentang adik semata wayang Yeonjun. Beomgyu stress berat karena kasus tersebut belum lagi video Taehyun yang dijadikan barang bukti ternyata tersebar luas sampai sekolah tetangga. Beomgyu juga kena bully habis-habisan dan semakin sering dilecehkan secara sengaja dan terang-terangan sebagai bahan bercandaan. Dia akhirnya putus sekolah dan takut bertemu dengan banyak orang terutama dengan laki-laki.

"Kak Yeonjun!"

Pintu kamar terbuka dan mereka langsung disambut riang oleh Beomgyu. Yeonjun tersenyum kemudian memeluk adiknya erat. Saat pelukannya dilepas, Beomgyu langsung menarik Yeonjun untuk menjadikannya tameng.

"Kak, dia siapa?"

"Masih inget sama Taehyun, gak? Dia baru pulang dari Jepang."

Beomgyu nampak berpikir kemudian raut wajahnya berubah menjadi ketakukan. Dia bahkan berjalan mundur untuk menjauh sampai tak sengaja menabrak Yewon, pengasuhnya.

"Beomgyu, kenapa sayang?"

Beomgyu langsung berjongkok di belakang Yewon. Tangannya memeluk erat kedua kakinya sedangkan wajahnya dibenamkan pada lutut.

"Gyu, dia Taehyun. Masa kamu gak inget? Dia bukan orang jahat. Dia yang nolongin kamu waktu dulu."

Yeonjun mendekat dan berusaha membujuk adiknya dengan lembut. Taehyun juga ikut mendekat dan berjongkong di depan Beomgyu sambil mengusap lembut surai hitam Beomgyu.

"Kalau lo lupa, ayo kita kenalan lagi. Gue bukan orang jahat kok."

Taehyun ikut membujuk. Membisikkannya tepat ditelinga Beomgyu dengan sangat lembut hingga Beomgyu berani mengangkat kepalanya dan menoleh.

"Gue Taehyun, ketua kelas lo dulu."

Taehyun mengulurkan tangannya kemudian dibalas dengan ragu-ragu oleh Beomgyu. Tangan mereka bersalaman hanya sebentar karena Beomgyu buru-buru menariknya kemudian dia berdiri dengan tergesa-gesa namun terjatuh kembali. Untung Taehyun sigap menahannya lebih dulu.

"Gue bantu, ya?"

Kala Beomgyu sudah berhasil berdiri sempurna karena dibantu Taehyun, dia langsung menghampiri Yewon dan memeluk pengasuhnya itu erat.

"Kak Yewon... Taehyun... Takut... Tolong..."

🌸

"Gue bantu, ya?"

Beomgyu mengangguk. Dia kembali menutup matanya karena benar-benar lelah. Tubuhnya remuk dan harga dirinya hancur lebur.

Beomgyu kira semua sudah akan lebih baik saat Taehyun datang membantu. Nyatanya seorang Kang Taehyun sama saja brengseknya seperti yang lain. Awalnya bantu mengancingi kembali seragamnya sampai atas, sedetik kemudian malah dirobek dan tangan nakal Taehyun mulai bekerja.

Parahnya lagi saat Beomgyu memaki dan memberontak, Taehyun malah mengeluarkan gunting dari saku celana dan mengarahkan pada lehernya.

"Gak usah berisik. Udah nikmatin aja. Pokoknya kalau lo macem-macem, guntingnya bakalan nusuk leher lo."

Beomgyu tak bisa membantah lagi. Dia mengikuti semua yang Taehyun mau. Termasuk saat dia dimintai kesaksian saat kasusnya diusut oleh sekolah karena aduan Taehyun. Semuanya didikte oleh Taehyun. Tiap kata dan kalimatnya Taehyun yang menyusun agar dia tidak ikut terseret dalam kasus hingga kasusnya selesai.

Di minggu yang sama saat kasus Beomgyu telah selesai terusut, Taehyun pindah sekolah. Meninggalkan Beomgyu dan kehidupan sekolahnya yang hancur lebur serta ketakutan dan kekhawatiran yang tiada akhir.

Ensemble des mots ; TaegyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang