2. Johanes Jonaz - Setting Waktu & Tempat

94 9 0
                                    

BIG SUN WRITERS CLUB
KELAS UMUM
━━━━━━━━━━━━━━━━━

Tema: Setting Waktu dan Tempat Yang Luwes

Hari/Tanggal: Jum'at, 24 Juli 2020
Pemateri: Johanes Jonaz

▰▰▰▰▰▰▰▰▰▰▰▰▰

•Profil Singkat Kak Johanes.

Mungkin beberapa dari kalian ada yang sudah mengenal saya. Saya tinggal di Surabaya, lahir di Surabaya juga, tapi dibesarkan di banyak tempat. Saya kembali ke kota kelahiran saya, setelah tamat kuliah dan bekerja di sini di sebuah sekolah Internasional di bilangan Surabaya Barat.

_

_____

Saya suka kelas yang interaktif. Jadi, kelas ini akan saya buat semi interaktif. Akan saya berikan tugas namun sangat sederhana, kalian pasti bisa. Karena menurut saya, kalau kalian hanya mendengar tanpa praktik, ilmunya hanya dapat setengah.

Saya mau tanya. Menurut kalian, apa setting itu?

Mayoritas peserta menjawab:
Setting merupakan latar, baik itu latar waktu, tempat dan suasana.

Lalu, bagaimana membuat latar itu menjadi menarik dan tidak monoton? apa kalian tahu?

Bella : Jangan ditumplekin kayak bikin brosur (?).
Na : Tidak hanya berpatok pada satu hal.
Albar : Utamakan Logis.
Vira : Penjabaran yang jelas.
Meli : Menyisipkan humor, menambahkan konflik, dll.
Yunita : Ambil latar sederhana, namun mudah diingat.
Gayatri : Logis, penggambaran dengan bahasa santai.
Ev : Penggambaran singkat namun jelas.
Riqha : Dijelaskan dengan showing.
Inez : Menggunakan panca indera. Tetapi bisa lihat nuansanya dulu di internet biar masuk akal tentunya.

Semuanya benar.
Pernah enggak kalian membaca sebuah cerita dan saat membacanya, seolah-olah kalian bisa melihat dimensi di mana cerita itu berlangsung?

Saya pernah. Beberapa kali, Justru. Contohnya sewaktu saya membaca novel berjudul 'Orang-Orang Proyek' karya Ahmad Tohari. Saya terkesima dengan cara beliau mendeskripsikan keadaan Sungai Cibawor, saya petikkan beberapaba bagian dari novel tersebut.

"Pagi ini Sungai Cibawor kelihatan letih. Tiga hari yang lalu hujan deras di hulu membuat sungai ini banjir besar. Cibawor seperti digelontor dari hulu dengan bah besar pekat berlumpur, sampah, sandal karet, botol plastik, batang pisang, hingga batang mahoni. Pada bantaran yang landai, banjir menutup hamparan lahan pertanian dengan lumpur dan batu. Ada pohon cangkring roboh karena tanah miring tempatnya berpijak longsor. Namun, pohon mbulu masih kukuh di sana, memberi rasa aman bagi burung-burung emprit yang bersarang pada ujung rantingnya yang menggantung. Mereka mencicit, tak peduli air di bawahnya belum susut seperti sedia kala. ..."

Coba kalian baca cuplikan cerpen di atas. Apa yang bisa kalian ambil/ kesan yang timbul dari paragraf tersebut?

Peserta menjawab:
Penggambarannya mengalir dan membuat kami tersedot kedalam cerita, sehingga kami merasa seolah dapat melihatnya sendiri.

Oke, semuanya sepakat kalau deskripsinya langsung membuat otak kita berimajinasi tentang sungai tersebut, benar?
Sekarang perhatikan paragraf berikut. Saya comot di Wattpad, sih.

"Pagi itu matahari sudah terik. Panasnya membuat embun tak sempat membasahi semak-semak yang sudah mulai menguning karena kemarau datang. Aisyah menggenjot sepeda dengan riang, tak peduli dengan aspal yang mulai terpanggang, memantul ke mukanya. Sesekali ia harus berhenti, membiarkan kendaraan lain berlalu sebelum ia menyeberang."

Materi Menulis BSWClubTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang