- 5 -

49 1 1
                                    

Pukul 10 pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul 10 pagi. Aku bangun dengan keadaan yang berantakan. Yoongi pergi entah kemana aku tak tau, lemari bajunya kosong. Yang menjadi masalah beratnya adalah dia mengurung ku. Mengunci ku di kamar dan mungkin dia juga mengunci pintu lain di rumah ini. Sial!

Kepalaku pusing. Aku lelah menagis. Selangkangan ku pegal dan nyeri sekali. Yoongi benar-benar tak mengampuni ku. Tubuhku benar-benar terasa remuk. Lemas.

Dengan susah payah ku buka laci, jam tangan ponselku ada di sana. Aku harus menelfon Han. Aku yakin dia punya duplikat kunci rumah ini. Sialan.

Aku tak perduli Min Yoongi, Dia bebas. Pergi sejauh apapun, dia akan tetap kembali. Aku benar-benar tak mengerti dengannya. Dia marah padaku dengan teramat semalam, apa dia lupa dengan apa yang dia lakukan padaku?

Ayolah siapa saja cepat datang dan bantu aku, jika telat semua akan benar-benar berakhir. Rencanaku, akan hangus dan diluar perkiraan nantinya. Hukuman Min Yoongi harus menyiksanya. Seperti aku yang tersiksa.

Mingi maafkan bundamu ini ya, harus melakukan ini. Kau dan semua orang akan ikut terluka di akhir. Tapi akan sebentar, aku yakin putraku itu kuat. Seperti ku tentu saja.

Baju ku sudah terpakai dengan rapih. Suara mobil yang ku yakin itu Han. Tapi tunggu suara dobrakan pintu? Bukan Han.

"Shinri kau di dalam?" Suara itu, aku mengenalinya. Byun Baekhyun.

"Ya baek aku di dalam"

"Menjauhlah dari pintu" Dan setelah itu suara dentuman sebanyak 3 kali lalu terbuka. Menampakkan wajah baekhyun yang memerah padam. Ia sedang marah aku tau.

"Kau baik-baik saja?" Ah, tatapan khawatirnya. Aku jadi tak enak hati.

"Bawa aku pergi" Hanya itu yang mampu ku katakan saat ini. Entah tapi tubuhku bergetar.

.
.
.
.

Apartemen baekhyun. Aku tak tahu bahwa dia tinggal di lingkungan yang cukup mewah—apa penghasilan seoarang WO cukup banyak?

Entah tapi ku kira kami akan berdua saja, jika iya akan sangat canggung dengan keadaan ku yang kacau saat ini. Dalam perjalanan tadi aku menelfon Han untuk menjemput Mingi dan mengantarkannya ke rumah orang tua ku. Dengan alasan aku yang harus pergi ke luar kota untuk merawat kakek-nenek Min— ayah ibu Yoongi yang sakit. Dan untungnya anak itu mengerti.

Senyum hangat seorang gadis menyambut ku dan baekhyun di depan pintu, padahal keadaannya saat itu aku masih dalam gendongannya. Buru-buru membawa ku masuk dan merebahkan ku di sofa panjang ruang tengah mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'M [REALLY] LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang