1

1.5K 286 21
                                    

"jangan begini tolong." Gumam Jihoon sambil menopang dagunya dan mendecak pelan.

"Kenapa ? Jihunie kan janji mau bantu aku." Jihoon menarik nafasnya panjang lalu di hembuskan pelan.

Junkyu teman seperjuangan Jihoon hanya bisa menatap Jihoon bingung karena sejak tadi Jihoon mengernyit dan mengumam tidak jelas di sebelahnya padahal mereka sedang ada di kelas.

"Ji jangan bisik-bisik gitu, berisik nanti jadinya." Ucap Junkyu membuat Jihoon menoleh kearah Junkyu yang mengerjap matanya cepat.

"Gua lagi konsentrasi nih." Jawab Jihoon membuat Junkyu menggelengkan kepalanya pelan tidak mengerti.

Konsentrasi apa jika sejak tadi Jihoon mengumam ribut dan tidak jelas.

"Konsentrasi apaan anjir lu." Ucap Junkyu kesal dan kembali fokus pada dosen yang sedang menjelaskan materi.

Jihoon menghela nafasnya pelan saat makhluk itu kembali muncul di hadapannya sambil menatap Jihoon lekat.

"Ayoo jihunie." Ucap makhluk itu membuat Jihoon menarik nafasnya panjang.

Ia sudah tidak tidak tahan lagi.

Jihoon bangkit dari duduknya dan meraih tas nya membuat Junkyu menatap Jihoon yang berjalan pelan sambil mengendap-endap keluar kelas.

"Yeay pulang." Teriak makhluk itu dan yang jelas hanya Jihoon yang dengar karena memang hanya Jihoon yang bisa melihat makhluk itu.

Jihoon adalah mahasiswa semester empat yang memiliki kemampuan bisa melihat sesuatu yang tidak bisa di lihat orang lain.

Contohnya arwah.

Jihoon bisa melihat semua jenis arwah dan Jihoon bisa membedakan arwah yang tubuhnya sudah meninggal dan arwah yang sedang berada di antara akhirat dan dunia.

Seperti saat ini Jihoon sedang di ikuti oleh lima arwah sekaligus membuat Jihoon memijat kepala pelan.

Dua di antara arwah itu adalah arwah yang tidak bisa pergi karena masih berada di antara akhirat dan dunia.

"Ji mau kemana ?" Yoonbin tiba-tiba muncul dari tangga dan Jihoon hanya melambaikan tangannya sambil tersenyum.

"Kantin, laper gua." Jawab Jihoon membuat Yoonbin mengernyitkan keningnya sebentar karena merasakan perasaan merinding saat ia terhenti di belakang tubuhnya Jihoon yang berjalan melewatinya.

"Bukannya masih kelas lu ?" Tanya Yoonbin lagi dan sekarang Jihoon hanya menganggukkan kepalanya pelan.

"Tapi laper gua gabisa di tunda, nanti gua mati." Jawab Jihoon asal membuat Yoonbin kembali mendecak pelan.

"Telat makan satu jam ga bikin mati anjir, bikin sakit magh iya." Ucap Yoonbin membuat Jihoon menggedikan bahunya pelan lalu kembali menuruni tangga menuju lantai dasar.

Arwah yang berkomunikasi dengan Jihoon tadi adalah arwah yang meninggal penasaran, arwah itu mempertanyakan kenapa kata terakhir yang selalu dirinya ingat adalah adik dan lobak sedangkan ia adalah seorang pembuat kue.

Jihoon mendudukan diri nya di bangku panjang taman dan arwah itu muncul tiba-tiba di sana membuat Jihoon menghela nafasnya pelan.

"Kamu janji mau bantu aku ji." Ucap arwah itu membuat Jihoon mengangguk-anggukan kepalanya pelan.

"Iya tapi nanti, gua kan kuliah dulu.." ucap Jihoon menatap tajam arwah itu membuat arwah mendelik kaget dan langsung tiba-tiba terbang menjauhi Jihoon.

Kalau saja Jihoon bisa memilih.

Ia lebih memilih untuk tidak memperdulikan arwah itu dan tidak mau ambil resiko tapi karena sudah terlanjur jadi ya mau bagaimana lagi.

Gosh (Hoonsuk) [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang