3; Sehat-Sehat, Ya

1.9K 337 165
                                    

"mas, kamu udah habis martabak berapa potong aja coba itung." tanya win, heran. sosok lelaki di sampingnya memilih tidak menggubris dan fokus nonton bola, "inget perut udah dua gelambir."

"ngaco." elak bright, "masih rata." ucapnya refleks pegang perut.

"kamu tuh kurus banget, mikirin kerjaan mulu, kan?" bright tau banget gimana win akhir-akhir ini. "kalau gak aku paksa istirahat dulu kamu gak bakal lunch, ya?"

ditambah bright ikut kesel ketika tau win harus susah payah sendirian cari talent pengganti. padahal bisa minta mark atau gawin dulu.

"iya besok nggak lagi skip lunch." ucap win, udah malem males harus debat.

"sekarang iya besok aku tau dari mark kamu asam lambung lagi,  ruangan jumpol aku ratain." bright sewot.

"iyaaa, cerewet kamu kayak mark."

mark alias kaki tangan bright untuk mantau jadwal makan win teratur usai pacarnya ini sempat dilarikan ke rumah sakit karena iritasi usus.

"janjinya bisa di pegang ngak nih?" tantang bright

win memberikan kelingkingnya untuk bright, "janji." ucap win diikuti senyum.

instead of giving his boyfriend the pinky promise, bright takes win to his arms giving him a forehead and quick kiss, "sehat-sehat ya."

_____

"we've been receiving negative feedback lately." buka jumpol pada meeting kecil pagi ini. di tangan produser yang sebentar lagi menginjak kepala tiga itu ada proposal pengajuan acara.

"tapi gue ngerti posisi kalian, kejar tayang setiap hari, bintang tamu minimal tiga pasti capek." tambah jumpol, masih baca-baca proposal.

"tapi win, buat bintang tamu yang lo ajuin ini cukup beresiko, ya?"

"kita make sure he keeps his attitude, pak." jawab win, "dan tata bahasa juga."

"jaminan nggak ada teguran kpi ke gue, nih ya?" ledek jumpol.

win senyum pahit nih kalau diungkit perihal teguran kpi, karena kesalahan komunikasi tim dan bintang tamu berakhir win migrain dua hari.

"jaminan pak!" jawab win yakin, :D

jumpol melirik win bentar lalu diem, "rating bisa bagus nggak?"

aduh, rating. satu kata ajaib tiba-tiba win pusing.

win udah nyikut mark biar ngomong, "kemarin kita liat dia punya engagement bagus pak, untuk youtube trending top 5 mah bisa."

"youtube sih beda urusan, gue ngomong yang real time tv." mark langsung mingkem, "ini orang dari awal
viral udah jelek responnya."

"orang-orang lagi banyak kasih atensi ke dia, pak, sayang kalau batal." ucap win takut-takut.

mark dariawal udah ketar-ketir duluan soal ini tapi win bilang coba dulu, urusan jumpol approve atau enggak belakangan deh. susah juga dapet jadwalnya.

"rating jelek lo gue ganti." ancam jumpol dengan muka dibuat serius.

yang di ancem justru diam seribu bahasa hingga junior disampingnya nyeletuk, "ganti saya aja pak!" mark literally kayak gini: 😃

"lah lo mah gue satuin sama gun." jawab jumpol, "yaudah  gue approve deh ya, tapi briefing yang bener. nggak ada ya teguran kpi masuk ke gue."

"SIAAAP!"

🍓🌼🍓

acara akan dimulai dua jam lagi tapi win sudah sibuk briefing tim dan juga bintang tamu. meminimalisir kesalahan sekecil apapun mengingat ini acara live. salah dikit, kena teguran, win bersiap menghadapi sidang dari jumpol.

"udah oke, ya, pastiin nol mistakes, jangan sampai kecolongan, pak produser wanti-wanti banget."

fluke gawin sebagai audience warmer yang bertugas membangun suasana dari penonton juga nyimak baik-baik, "lo juga, penonton jangan ada yang mancing. ini orang mood swing kadang."

"siap!"

"sisanya sama mark atau tommy ya, gue ke izin briefing yang lain dulu."

"win." panggil fluke, "makan gih." fluke ini tahu banget gimana win memforsir kerjaan belakangan ini. efeknya win mendadak kehilangan berat badan, "nggak baik telat makan."

"iya, selesai briefing—"

"MARK!" fluke cepat memotong kalimat win, mencari sosok mark, "sini."

mark terbilang junior tapi urusan handle briefing, sih, gampang, "sisa briefing lo lanjutin gih, nih, senior lo belum makan daritadi diamuk pawangnya tau rasa."

mark ketawa, "iya kak, sini gue aja." tumpukan kertas di tangan win kini berpindah.

"briefing yang bener." ucap win

"iYA GALAK."

"udah dah, tadi bright whatsapp, ada hokben di pantry buat lo, makan sana." ucap fluke. "win?" yang dipanggil malah sibuk mantau gerak gerik mark yang kini lagi briefing.

melihat win tidak kunjung bergerak akhirnya diseretlah win menuju pantry.

bukan tanpa alasan seorang fluke gawin juga ikutan strict urusan jadwal makan win. menjadi saksi gimana win meringis kesakitan hingga tidak sadarkan diri karena iritasi usus juga bright yang kalut saat itu bukanlah hal yang ingin ia lihat lagi.

fluke sadar banget gimana capeknya kerja di tim kreatif dan talent crew secara bersamaan. tuntutan rating menjadi faktor paling utama kenapa win terlalu memforsir kerjaan. walaupun ada gun yang backup tapi sosok win begitu sentral.

inget ngak, gimana tim harus minta win turun tangan demi kelanjutan audisi talent? fluke pikir gun bisa mengambil alih tapi nyatanya win juga yang harus campur tangan.

"lo udah check up?" tanyanya di sela menemani win makan sore, meningkat sekarang hampir jam lima.

"emang harus? udah nggak sakit lagi padahal."

"check aja, lo kan gitu, makan enggak tapi kopi kenceng banget." kerja bareng win selama tiga tahun tentu fluke hafal kebiasaan buruk win, "lo kenapa juga nggak minta mark atau siapa gitu cari talent pengganti."

"tawan minta gue langsung, tau sendiri mark minggu lalu disemprot tawan abis-abisan." jawab win lanjut melahap nasi dengan suapan besar dan beranjak ambil minum.

"bright whatsapp gue kenapa gak bantuin lo, ya gue mana tau urusan talent."

win menyesap ocha dingin yang baru ia keluarkan dari kulkas, "cuekin aja ih, cari talent doang nggak sampe keluar kota."

HADEEEH

fluke gawin capek banget harus berurusan dengan pasangan ini, yang satu protektif nggak ketolongan yang satu susah dibilangin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

teman hidup | brightwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang