kyubiko [3]

389 47 2
                                    

Setelah hari itu, rubah yang bernama Aohitsugi samatoki tinggal bersama ichiro, tak terasa sudah hampir tiga minggu rubah itu tinggal bersamanya. Awalanya ichiro tidak terima, tapi karena rubah itu sudah membuatnya menjadi bond, dan memberikan tanda di lehernya yang menandakan ichiro sudah menjadi milik sang rubah, akhirnya dengan keterpaksaan, yamada tertua itu menerima kenyataan.

Saat ini ichiro tengah terlihat sedang bersiap-siap untuk berangkat ke kampus, si rubah melengngang mendekat dan memeluk ichiro dari belakang.

"awas gua mau ke kampus."  ucap datar ichiro, sambil tak henti mengaitkan kancing kemejanya.

Mengacuhkan ujar si yamada, samatoki malah semakin menggelendot pada ichiro. Kecupan beberapa kali mendarat pada kalung hitam yang melingkar di leher ichiro, yang untuk menyembunyikan tanda samatoki di tengkuknya.

"lepas aja napa, gua gk suka lu pakai ginian." dengan tiba-tiba menggigit leher sang omega, setelah selesai ia bicara.

Bukannya mengerang sakit, ichiro malah mengeluarkan desahan, walau terdengar kecil.

"b-bodoh! Apa untungnya gua menurut sama alpha bejad seperti lu– aah!" refleks membusung saat merasakan kedua puting kecilnya di tarik secara paksa di balik balutan kemeja. Pelaku tak lain adalah si rubah sendiri. Ya, dia kesal dengan sikap ichiro yang tak pernah berubah.

Karena ichiro menerima kehadirannya dan menerima takdir dengan paksa, wajar kalau ichiro tidak menyukainya. Ichiro membenci, memaki dan sebagainya pada sang rubah. Sebab, ichiro merasa kalau rubah itu sudah mengubah kehidupannya 84°.

"sto– mmnh!" puting semakin di tarik, di pilin, dan di tekan secara kasar. Selalu saja bukan erangan kesakitan, malah desahan nikmat yang masih tertahan. Ichiro terus memberontak, padahal wajah dan kejantanannya menginginkan sentuhan itu. Hanya saja, ichiro sangat membenci kalau dia mengungkapkannya terang-terangan.

"ok gua beneran kesal sekarang dan ini gara-gara lu."

"h-ha?! Memangnya gua salah apa?! Howa–" tergendong seperti karus beras, samatoki membawa ichiro ke kamar.

"oi gua mau di apakan?! Turunin gk, gua mau kuliah– agh." tubuh ichiro terlempar ke atas kasur, umpatannya bergumam ke samatoki karena sudah memperlakukannya secara kasar.

Melepas kaos putih ketatnya dan melempar ke sembarang arah, sebelum naik ke kasur mendekati ichiro. Tangan besar meraih dan menarik kaki ichiro agar mendekat, memojokkan ichiro yang berada di bawahnya.

"kenapa lu masih saja gk bisa nerima gua?" di tatapnya dingin ichiro.

Kening berkedut, ichiro tak takut dengan tatapan itu dan malah membalasnya dengan menatapnya tajam.

"gk usah nanya! Pikir sendiri di mana letak kesalahan lu– gyah!" bergidik seketika saat sesuatu meremas kejantanannya. "d-dan sifat ka– mngh sar luh itu bikin, aah!" apa-apaan rubah ini? Dia sama sekali tak perduli dengan celotehan ichiro, malah sibuk memainkan vestigial  ichiro.

Permainan tangan si rubah di vestigial'nya membuat ichiro precum dan cenalanya menjadi basah. Tak puas hanya bermain di balik celana, samatoki menarik celana ichiro sampai lepas seutuhnya.

"a-apa yang lu lakuin mesum?! Gua mau kul– mmph!" protes bibir ichiro di telan oleh sang rubah, menyedot mulut ichiro agar membuatnya mengeluarkan lidah, memakan dengan rakus lidah ichiro, memainkan dengan handal lidahnya yang beradu pada lidah ichiro.

Merakasan perutnya yang tiba-tiba mual seakan ingin memuntahkan isinya, ichiro melepas paksa ciuman panas itu.

Uek–

The nine tailed fox |Samaichi| Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang