Prolog

5 1 0
                                    

Setahun sudah, setahun sudah semuanya berakhir. 3 tahun kebersamaan hari itu mau tidak mau harus kandas ditengah jalan. Saling mencintai tapi di paksa usai. Semesta memang pandai dalam bercanda.

"Rain?"

"Ahh, maaf lagi enggak fokus tadi. Iya kenapa?" canggung Raina karena tertangkap basah menatap sosok berhoodie hitam di ujung lain kantin.

"Yah Rain kalo suka mah disamperin jangan cuma diliatin doang tar disamber yang lain lu sedih."

Bukannya menanggapi ocehan temannya cewek yang juga memakai hoodie itu hanya memutar bola mata jengah kemudian berfokus pada makanannya.

Dalam diam kepalanya berjalan kebelakang. Menemui sosok yang rasanya tak mungkin lagi sanggup ia rengkuh. Iya, dia cowok yang sedari tadi menarik perhatiannya. Rama Aditama.

Pemuda tampan yang terkenal urakan dan penuh misteri. Tapi begitu sederhana dimata seorang Raina. Senyum getir itu kembali menghiasi wajah cantiknya.

"Rama ih kemana aja sih?" Teriak Sasa kemudian merangkul Rama dari belakang.

Seperti sudah jadi kebiasaan mata Rama sontak menatap mata Reina. Sejak tadi sebenarnya Rama tau bahwa Raina menatapnya. Dia sengaja membiarkan Raina dan tatapannya karna dia tau raganya tak disini bersama tatapannya. Dia kembali kemasa lalu.

Dalam diam keduanya paham. Tanpa sepatah kata Rama pergi begitu saja dan Raina menghela nafas. Interaksi yang sangat nyata tapi samar mengingat jarak mereka berdua.

RAINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang