3. Ribet

24 2 0
                                    

[ Maaf yaa baru bisa update lagi , tugas selalu ada jadi maaf kalau up nya lamaa

   happy reading ♡



"Maaf lah bang , masa gitu doang ngambeknya lama banget si " , Jemma yang dari tadi membujuk abangnya yang sedang marah besar .

Jemma menggoyang-goyangkan tangan abangnya yang kuat , mungkin seperti Jeffan digoyangkan oleh kucing .

Sekalinya Jeffan marah mungkin seperti kesurupan setan .

Jeffan hanya tetap menonton televisi dan tidak peduli rengekan adikknya itu .

Jeffan yang sudah tau bahwa Gevan dan Reno datang dan main kerumahnya sudah pasti akan marah , semuanya terbongkar karena ketidaksengajaan bunda yang menjawab pertanyaan Jeffan .

"Lu kalo ngambek udah kek setan tau ga" ucap Jemma kesal .

"Siapa suruh boong? " tanya Jeffan datar sambil melipat kedua tangannya di dada dan tetap melihat ke arah tv .

"Ya—

"Udah gue bilang gausah temen cowo adek main kesini lagi " potong Jeffan bernada kesal .

"Emang kenapa sih? Alasannya tuh apa biar jelas , biar Jemma tau ! " .

"Ga ada alasan " jawab Jeffan pendek .

"Loh kalau ga ada alasan kenapa abang ga bolehin gue main sama Gevan dan Reno? " Tanya Jemma lagi yang menaikkan volume suaranya karena tidak terima dengan alasan kakak laki-laki nya itu .

"Bukan mahram " .

"Ya tau tapi dari awal masuk sekolah kan gue dah main ama mereka masa tiba-tiba gaboleh begini? " .

"Okey sekarang bunda lagi menonton konser antara Tom and Jerry kedua " saut bunda tiba-tiba yang mengejek kedua anaknya yang sedang adu mulut .

"Apaansih bun" jawab mereka berdua bersamaan .

"Ekhem barengan " , Bunda tersenyum mengejek dan langsung membuang wajahnya ke arah dapur .

Seketika Jeffan dan Jemma salah tingkah karena ucapan bundanya .

"Pertanyaan gue belum dijawab , kenapa tiba-tiba gaboleh? " Tanyanya lagi .

"Ya pokoknya gaboleh ga ada penolakan ! " Jawab Jeffan kesal sambil mematikan televisi dan pergi ke kamarnya meninggalkan Jemma .

Dukkk

"Astaghfirullah al adzim abang " bunda yang terkaget karena Jeffan membanting pintu kamarnya , untung saja pintunya yang dibanting tidak patah .

"Dasar aneh " dengus Jemma .

"Dek , maaf ya bunda keceplosan jawab" , senyum bunda merasa bersalah .

"It's okay bun" senyum Jemma .

"Emang dia aja yang aneh banget bun , dasar tu orang pen ku bejek bejek " ucapnya lagi dengan volume kecil karena takut  abangnya mendengar ucapannya .

Ceklek

"Assalamualaikum ayah pulang " , ayah yang pulang dari kantor langsung menaruh sepatunya di rak .

Jemma yang tadinya sedang menonton televisi langsung menoleh ke arah pintu .

"Eh waalaikumussalam ayah " Jemma langsung menghampiri ayah nya dan mencium tangan nya .

Ayah juga mencium sekilas kening Jemma dengan lembut .

Itu sudah menjadi kebiasaan Jemma setiap ayahnya pulang .

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MetanoiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang