Refat

8 1 0
                                    


Refat. Bocah 10 tahun, yang kini umurnya sudah 16. Ketika masih duduk di bangku SD, ia pernah bermimpi, abstrak sekali, tapi sampai sekarang membantunya banget.

"Gua harus bisa tidur. Gua harus bisa tidur. Gua harus bisa tidur." ucapnya berulang-ulang kali.

Sudah bisa mengatasi masalah insomnianya, sekarang ada aja masalah baru lagi. Akhir-akhir ini, ia sering kali bermimpi buruk dan ia tak bisa mengontrol itu.

Sudah berkali-kali baca berdoa sebelum tidurpun tak kunjung bisa. "Kayaknya beneran besok-besok gua harus tobat." batinnya.

Belum sampai 2 menit ia membalikan badan untuk mencari posisi nyamannya. Ia kembali berbalik badan dan menemukan seorang gadis yang duduk di jendelanya. Tentunya itu membuat Refat terkejut.

"Bodoh. Malah kaget." ucapnya sembari duduk di jendela dan membelakangi kamar Refat.

"Anjrit, pergi ngga lu? Please jangan ganggu gue huhu." jerit Refat hingga hampir jatuh dari ranjangnya.

"Numpang Ref, ngeliat bintang dari sini asik."
"Lagi di rumah gua mana ada view beginian." lanjut gadis itu.

Refat mau membalasnya tapi sulit, sulit karena dirinya sama sekali tidak mengenali gadis yang manjat sampai ke jendela kamarnya itu. Pikirannya masih dihantui dengan rasa takut.

"Kalo mimpi buruk, balik bantal lu Ref. Percaya deh nanti langsung nyenyak. Tapi jangan lupa baca doa juga. Hehe." ucapnya.

"ANJRIT LO SIAPA SIH PERGI HUAAA ATO GUA PANGGIL IBU GU-" Refat yang udah ngga bisa mengontrol paniknya, hampir ngelemparin gadis itu dengan bantal guling.

Namun,
Sesuatu membuat dirinya mematung seketika  adalah ketika gadis itu berbalik badan dan menatap Refat.
Matanya berkaca-kaca, tapi tersenyum. Rembulan malam itu pun melihat keduanya saling bertatap-tatapan.

"Mimpi indah Re."
Gadis itu melepaskan pegangannya dari dudukan jendela dan membiarkan dirinya terjatuh.

"Jangan!"

Refat terbangun dalam keadaan sadar setengah sadar. Air matanya membasahi pelipis hingga bantalnya dan refat bukan terbangun karena itu.

Ia kehabisan kata dengan mimpinya barusan, semuanya terasa sangat nyata. Iya, akhir-akhir ini ia juga sering mimpi buruk, ia tak tahu solusinya harus bagaimana. Lalu tiba-tiba seorang gadis mendatanginya dalam mimpi, untuk menyuruhnya membalikan bantal sebelum tidur.

Mitos atau bukan, tidak ada yang tahu. Tapi sejak itu, sejak selalu membalikan bantal sebelum tidur, Refat jarang sekali bermimpi buruk.

Siapa sebenarnya gadis itu? Refat yang sekarang, remaja 16 tahun, masih mencari keberadaan dan identitas gadis yang membantunya di mimpi itu.



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FROM THE ATMOSPHERETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang