Makan Malam
Naruto © Masashi Kishimoto
Story by: Rifuki
Setelah mengetahui Naruto adalah seorang Time Traveler, Ino jadi semakin dekat dengan Naruto. Bukan karena Ino punya hutang nyawa kepadanya, tapi karena Ino merasa Naruto sudah jadi sosok sahabat yang selalu ada di sisinya. Ino tak bisa menyalahkan Sakura, Shikamaru, dan Chouji karena mereka tak lagi sering menghabiskan waktu dengannya. Ino sadar ketiga orang itu sudah punya kesibukan masing-masing.
"Makan malam dimana kita kali ini?" tanya Naruto sambil menoleh ke arah sosok gadis pirang di sampingnya.
"Ikut aku. Ada café baru di dekat akademi."
Naruto memamerkan senyumannya sebagai tanda setuju. Lalu ia mengikuti ke mana langkah Ino. Di setiap makan malam – Ino sering menyebutnya sebagai friend date – Naruto selalu membiarkan Ino untuk memilih tempat makan. Ino bilang selera makan Naruto buruk karena selalu memilih Ichiraku Ramen.
Makan malam mereka tak berbeda dengan malam-malam sebelumnya. Sambil menunggu pesanan, mereka saling berbagi cerita. Ino ditawari bergabung ke Divisi Interogasi, sedangkan Naruto ditawari jadi Hokage. Namun keduanya belum memberi keputusan. Semua berjalan seperti biasa sampai ada keributan di café.
Sasuke masuk ke café yang sama.
Setahun terakhir ini Sasuke belum diizinkan berkeliaran di desa karena jadi tahanan desa, sebagai pertanggung jawabannya jadi seorang missing nin. Nampaknya kini ia sudah bebas. Kehadiran pemuda itu sontak menyita perhatian seisi café, tak terkecuali Ino. Ia sudah beranjak dari kursinya dan mendekati Sasuke.
Naruto tersenyum dari kejauhan, dibalas anggukan pelan Sasuke. Rasanya itu sudah cukup untuk sekedar menyapa. Naruto tak berminat untuk mendekati Sasuke. Terlalu banyak fansgirl di sekitarnya.
Hal ini sudah diperkirakan oleh Naruto dari jauh-jauh hari. Bukannya Naruto tak senang Sasuke bebas. Hanya saja Naruto yakin, ia akan kesulitan menghabiskan waktu bersama sahabat perempuannya.
Naruto meninggalkan meja makannya dengan meletakkan beberapa lembar uang. Steak miliknya sama sekali belum tersentuh. Naruto sudah kehilangan selera makannya.
Malam itu Naruto pulang larut sepulang dari misi Kirigakure. Ia ingin langsung tidur saking capeknya. Namun sebelum menjatuhkan dirinya di kasur, ia tahu ada orang lain yang berbaring di sana, sedang terisak.
"Kau kenapa Ino?"
Tak ada jawaban.
Seminggu Naruto tak bertemu dengan Ino, dan kini sahabatnya itu dalam keadaan muram begini. Hanya ada satu dugaan yang muncul di kepala Naruto.
"Gara-gara si Teme, ya?"
Ino tak menjawab lagi. Tapi dari punggung Ino yang menegang Naruto tahu Sasuke memang penyebabnya. Naruto menghela napas pelan, lalu duduk di tepi kasur memunggungi Ino.
"Ceritakan apa yang terjadi."
Hening.
Naruto memberikan kesempatan kepada Ino untuk mengatur napasnya sampai ia siap bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Day of Time Traveler
Fantasy~Wajah Naruto berubah serius. "Aku memutar ulang waktu dengan jurus baruku." Mulut Ino terbuka. Naruto tahu Ino tak mempercayainya "Mau bukti?"